Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yuddy Chrisnandi
Dubes RI di Ukraina

Duta Besar RI untuk Ukraina

Catatan Pertemuan dengan BJ Habibie di Muenchen

Kompas.com - 12/03/2018, 18:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SELASA, 6 Maret 2018, pukul 05.00 waktu Kiev, Ukraina. Saya baru saja shalat sunnah sambil menantikan masuknya waktu subuh.

Saat memeriksa HP, saya tersentak membaca sebuah berita tentang kondisi Pak Habibie di Jerman.

Dikatakan, Bacharuddin Jusuf Habibie dilarikan ke sebuah klinik di Kota Muenchen, Jerman. Semua orang di Tanah Air berharap kesembuhan segera bagi mantan Menristek kebanggaan Indonesia itu.

Sakitnya pria kelahiran Pare-pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936, itu mengusik ketenangan saya. Di luar, udara Kiev minus 3 derajat Celcius menyapa halaman Wisma Indonesia tempat tinggal saya. Saya menarik napas panjang seraya beristigfar.

Segera saya mengonfirmasi kebenaran berita tersebut. Pak Rubyanto, ajudan yang merangkap staf pribadi Pak Habibie saya hubungi. Kabar tersebut benar. Namun, tak banyak informasi yang bisa saya gali dari Pak Rubyanto.

Usai sarapan, saya memberitahukan ke Elvira, istri saya, dan Ayesa Nandira, anak saya, agar siap siap berangkat menemani saya ke Muenchen membesuk Pak Habibie.

Di kantor KBRI Kiev, saya meminta bagian protokol mencari jalur "kilat" ke Kedutaan Besar Jerman di Kiev agar saya bersama istri dan anak bisa segera dibuatkan visa kunjungan ke Jerman.

Rabu siang, 7 Maret, semua berkas pengurusan visa lengkap. Diantar Yurah, sopir KBRI berkebangsaan Ukraina, dan ditemani bagian protokol KBRI, kami meluncur ke Kedutaan Besar Jerman di Jalan Bohdana Khmel'nyts'koho St, 25, Kyiv, Ukraina, 02000.

Terus terang, saya belum pernah masuk Jerman, meski saat menjadi anggota parlemen saya beberapa kali transit di Frankfurt. Jadi, kunjungan ke Jerman ini adalah pertama kali bagi saya.

Seperti biasa, di depan loket pengurusan visa, saya diwawancarai alasan kenapa mau ke Jerman. Saya bilang, saya mau besuk guru saya. Petugas loketnya orang Jerman yang masih muda.

Saya jelaskan bahwa guru saya itu bernama Pak Habibie, beliau adalah Presiden ke-3 RI dan warga kehormatan Jerman.

Seorang penyelia kemudian mendekat saat saya menyampaikan hal itu. Cepat ia mengambil alih. Alhamdulilah, urusan visa saya kelar sore itu, saya dapat visa kunjungan multiple selama 3 bulan.

Visa Jerman sudah di tangan. Sekarang saya mencari penerbangan ke Frankfurt. Di Ukraina, hari Kamis 8 Maret adalah hari libur nasional. Pada hari libur, biasanya semua penerbangan penuh dan mencari tiket pesawat menjadi sulit.

Alhamdulillah lagi, saya mendapatkan penerbangan pas tersisa tiga seat. Saya, istri, dan anak mendapat kursi di paling belakang.

Sebelumnya, saya sudah mengontak KJRI di Frankfurt untuk menolong menjemput dan mengantarkan saya ke stasiun kereta terdekat saat tiba di Frankfurt. Rencananya, dengan kereta kami bertiga menuju Muenchen.

Landasan lapangan udara Boryspil Kiev, Kamis 8 Maret pagi, berselimut salju. Suhu masih minus 3 sampai 5 derajat Celcius.

Pesawat Ukraina Airlines bertolak menuju Frankfurt. Setelah terbang 2 jam 50 menit dengan burung besi seri 737-800, kami pun mendarat di Frankfurt. Jam menunjukkan sekitar pukul 11 siang.

Cuaca Frankfurt lumayan bersahabat, sekitar 7 derajat Celcius. Jonery, Sekretaris 1 KJRI Frankfurt ditemani stafnya yang bernama Mang Asep menyambut kami ramah.

Jonery menawarkan makan siang. Saya menolak mengingat keterbatasan waktu. Saya sampaikan, cukup saya ke toilet sebentar sambil berwudhu dan nanti shalat duhur dan ashar di kereta saja saja.

Semula kami tak ingin merepotkan KJRI Frankfurt. Namun, Jonery bersikeras menolong kami mengantarkan langsung ke Muenchen dengan mobilnya.

Mercedes-Benz seri Viano yang dikemudikan Mang Asep menembus pemandangan Frankfurt. Jarak tempuh hingga Muenchen sekitar 428 km.

Kami membelah jalanan menuju Muenchen. Saking mulusnya jalanan, mobil sepertinya tidak menapak, namun melayang indah dan nyaman. Antara Frankfurt dan Muenchen, kami melintasi sebuah kota bernama Nurnberg.

Nurnberg adalah sebuah kota di negara bagian Bayern, Jerman. Terletak di Sungai Pegnitz dan Kanal Rhein-Main-Donau, penduduknya sekitar 500.000 jiwa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com