Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ulama dari Afganistan dan Pakistan Akan Berkumpul di Indonesia

Kompas.com - 06/03/2018, 14:29 WIB
Moh. Nadlir,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan menjadi tuan rumah forum ulama trilateral antara Indonesia, Afghanistan, dan Pakistan pada Maret 2018. Pertemuan di Jakarta tersebut akan dihadiri 45 orang ulama dari ketiga negara. Masing-masing negara akan mengirimkan 15 perwakilan ulamanya.

"Pertemuan para ulama Afghanistan, Pakistan dan Indonesia Insya Allah direncanakan bulan ini," kata Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla ketika ditemui di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Dalam pertemuan tersebut akan dibahas mengenai solusi perdamaian bagi Afghanistan yang selama ini berkonflik.

"Pertemuan itu kita harapkan menghasilkan suatu kesepakatan atau fatwa bersama bagaimana mendamaikan Afghanistan," kata Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.

Baca juga : Berkaca Perang di Afghanistan, Jokowi Minta Masyarakat Jaga Persatuan Saat Pilkada

"Di Afghanistan seperti di Indonesia, suara alim ulama sangat penting. Jadi pertemuan ini hasilnya kami harapkan sebagai payung sebelum ada pertemuan perdamaian yang lebih teknis," sambungnya.

Forum tersebut juga merupakan tindaklanjut pertemuan dengan High Peace Council (HPC) Afghanistan atau Kabul Peace Process Conference beberapa waktu lalu.

"Kesepakatan yang kita capai dalam pertemuan RI-Afghanistan perlu ada payung dari sisi agama, pandangan ulama tentang perdamaian ini. Itu yang kita sepakati," kata Kalla.

Usai pertemuan tersebut akan diupayakan forum ulama yang lebih besar. "Berikutnya ada pertemuan, diupayakan hasilnya ada pertemuan ulama internasional," kata dia.

Baca juga : Jokowi di Afghanistan dan Bayang-Bayang Ledakan Bom Kabul

Tak berbeda, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengungkapkan pertemuan tersebut adalah salah satu bentuk kontribusi Indonesia bagi perdamaian Afghanistan.

"Kita siapkan segera kontribusi kita untuk peace building. Terutama dalam mempersiapkan pertemuan ulama trilateral antara Indonesia, Afganistan dan Pakistan," kata Retno.

Indonesia sendiri dianggap oleh Afghanistan sebagai negara yang netral, dan tak punya kepentingan politik atau ekonomi secara langsung terhadap negara yang porak-poranda karena invasi militer Amerika Serikat tersebut.

"Indonesia juga negara muslim yang paling besar dan yang tidak kalah penting kita punya track record yang bagus di bidang perdamaian," kata dia.

"Jadi semua elemen itu yang akhirnya menjadikan Afganistan meminta Indonesia untuk bekrontribusi, baik di bidang peace building maupun di bidang peace process," sambungnya.

Kompas TV Presiden Jokowi menilai kunjungannya ke Afghanistan merupakan agenda yang sudah direncanakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com