Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Minta Laporannya Diusut Tak Tebang Pilih, Ini Kata Polri

Kompas.com - 06/03/2018, 07:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Mohammad Iqbal memastikan Polri akan menangani setiap laporan yang masuk secara proporsional.

Penanganan ini termasuk atas laporan Wakil Ketua DPR Fadli Zon terhadap akun-akun yang dianggap menyebar hoaks soal dirinya.

"Kami bekerja berdasarkan langkah-langkah penyelidikan, standard operational procedure, manajemen penyelidikan, tidak serta-merta diproses langsung," ujar Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/3/2018).

Fadli sebelumnya meminta Polri tidak tebang pilih dalam penanganan perkara. Sebab, selama ini ia menganggap Polri terkesan hanya mengusut laporan dari kelompok pro pemerintah.

(Baca: Laporannya Belum Diusut Polisi, Fadli Zon "Ngadu" ke Kapolri)

Menanggapi hal itu, lagi-lagi Iqbal menepis anggapan itu. Menurut dia, penanganan perkara tidak bisa dipukul rata antara satu dengan yang lainnya.

"Tidak ada (tebang pilih). Ada beberapa kasus yang cepat, ada yang perlu pembuktian," kata Iqbal.

Fadli Zon melaporkan pianis Ananda Sukarlan dan sejumlah akun di media sosial ke Bareskrim Polri. Akun tersebut antara lain @makLambeTurah dan @stlaSoso1.

Akun @stlaSoso1 mengunggah tautan Facebook yang isinya foto Fadli dan Prabowo bersama seseorang pria. Akun tersebut juga menulis, "Ternyata oh ternyata...Ini aktor d balik semua isu itu. Admin MCA sebelum tertangkap polisi lagi menikmati makan bareng @fadlizon @prabowo".

Fadli menegaskan bahwa apa yang tertulis dalam caption tersebut adalah hoaks. Kicauan akun @stlaSoso1 itu kemudian di-tweet ulang oleh Ananda. Bahkan, ia mengajak warganet mengunggah ulang foto tersebut.

"Nah loh, ini kayaknya butuh diRT 58 x 100 kali deh. Biar 58% itu liat," kata Ananda melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (1/3/2018).

(Baca: Fadli Zon Laporkan Ananda Sukarlan dan Beberapa Akun Lain ke Polisi)

Fadli membantah pria yang makan bersama dirinya dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu bukan admin MCA, melainkan simpatisan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Eko Hadi. Fadli dan Prabowo tersentuh dengan niat Eko menunaikan nazar dengan berjalan kaki dari Madiun ke Jakarta.

Sementara akun @makLambeTurah juga men-tweet, "om Fadli Zon bersama admin Grup United Muslim Cyber Army" beserta tautan halaman Facebook berisi foto Fadli bersama pria di mobil. Fadli mengaku tak kenal dengan orang tersebut.

Fadli mengatakan, laporan tersebut menunjukkan bahwa dirinya serius mendukung upaya Polri memberantas fitnah dan hoaks. Namun, ia meminta Polri tidak tebang pilih dalam penanganan kasus tersebut

"Tidak hanya kepada mereka yang kontra kepada pemerintah, tapi semua yang menyebar hoaks, diperlakukan dengan adil," kata Fadli.

Kompas TV LBH GP Ansor akan mendampingi Ananda dalam pemeriksaan di Bareskrim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com