Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaji Holding Pertamina dan PGN, Jokowi Panggil Menteri-menteri Ini...

Kompas.com - 28/02/2018, 15:23 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo saat ini tengah mengkaji rencana peleburan antara Pertamina dengan Perusahaan Gas Negara (PGN).

Sejumlah menteri di bidang ekonomi pun, Rabu (28/2/2018), dipanggil ke Istana Presiden Jakarta untuk rapat terbatas.

Menteri yang dipanggil, yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Kepala BPKP Ardan Adiperdana.

"Beliau (Presiden) meminta informasi yang lebih detail soal keputusan peleburan atau holdingisasi Pertamina dengan PGN," ujar Menkeu Sri Mulyani, usai bertemu Presiden.

Pertama, Presiden ingin melihat bisnis model, baik Pertamina dan PGN. Presiden ingin melihat apakah bisnis model kedua BUMN ini bisa disinergikan agar tetap menguntungkan atau tidak.

(Baca juga: Rini Ungkap Alasan Direktorat Gas di Pertamina Ditiadakan)

 

"Terutama dari sisi belanja modal agar lebih efisien dan tidak terjadi tumpang tindih dalam investasi. Tentu pada akhirnya bisa melayani masyarakat dengan harga gas yang kompetitif," papar Sri.

Kedua, Presiden juga ingin melihat neraca keuangan Pertamina dan PGN. Jokowi ingin pembentukan holding kedua perusahaan itu tidak malah membuat neraca perdagangannya menjadi melorot.

"Intinya Bapak Presiden mengharapkan keputusan ini betul-betul baik bagi BUMN dalam menyehatkan neraca perdagangannya, memperbaiki tata kelolanya dan menciptakan efisiensi kerja serta tentunya memberikan dampak positif kepada masyarakat," ujar Sri.

Setelah dikaji, Presiden Jokowi akan memutuskan pembentukan holding Pertamina dan PGN tersebut. Setelah itu, barulah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dilaksanakan. Kemungkinan, RUPS dilaksanakan April 2018.

Saat ditanya apakah rencana keputusan tersebut menuai resistensi di internal, Sri mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah untuk meredam potensi itu.

"Akan dijelaskan oleh Menteri BUMN mengenai langkah-langkahnya, sehingga ini tentu saja resistensi atau pemahaman dua perusahaan itu bisa disatukan," ujar Sri.

Kompas TV Dana Moneter Internasional atau IMF menilai perekonomian Indonesia telah berjalan baik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com