JAKARTA, KOMPAS.com - Palembang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games bersama Jakarta pada 18 Agustus hingga 2 September 2018.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengingatkan ancaman terjadinya kebakaran hutan dan lahan selama Asian Games ke-18 berlangsung.
"Agustus puncak musim kemarau. Maka risiko terjadi karhutla meningkat. Apalagi ada hampir 146 desa di Sumatera Selatan yang kalau wilayah tersebut terbakar, asapnya bisa venue olahraga (Asian Games)," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta, Jumat (23/2/2018).
Menurut Sutopo, BNPB akan melakukan penanganan dan antisipasi jauh-jauh hari sebelum pesta olahraga terbesar di Asia tersebut digelar.
"Terutama untuk menghadapi musim kemarau periode kedua yang lebih panjang dan lebih kering," kata dia.
(Baca juga: Prediksi BNPB, Kebakaran Hutan Akan Meningkat Selama Pilkada 2018)
Misalnya, seperti modifikasi cuaca dan membuat hujan buatan. Ini termasuk menyiapkan dana operasional yang langsung bisa digunakan jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan dan lahan.
"Kebakaran hutan dan lahan ini bukan hal baru. Kita punya cukup pengalaman, 2013, 2014, 2015 sampai sekarang. Kita sudah tahu caranya melakukan antisipasi, daerahnya yang terbakar ya itu-itu saja," kata Sutopo.
BNPB juga akan menyiapkan banyak helikopter untuk water bombing dari udara guna penanganan kebakaran hutan dan lahan selama penyelenggaraan Asian Games di Palembang.
"Dalam rangka sukseskan Asian Games, kami akan kerahkan banyak helikopter untuk patroli, water bombing. Helikopter mampu angkut air 3.000 hingga 4.000 liter air sekali terbang. Mei kita sudah siap semuanya untuk persiapan Asian Games," kata Sutopo.
"Yang penting kita cegah. Jangan sampai pas Agustus dan September puncak musim kemarau. Kalau sudah terbakar biasanya sulit dipadamkan. Sehingga sebelum dibakar kita antisipasi," ujar dia.