Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Daerah Banyak Ditangkap KPK, Inspektorat Daerah Dinilai Mandul

Kompas.com - 21/02/2018, 16:24 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya penangkapan kepala daerah terkait perkara korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat kinerja inspektorat kembali menjadi sorotan.

Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Robert Endi Jaweng menilai bahwa inspektorat pemerintah daerah mandul.

"Inspektorat tentunya sudah mandul, tidak punya kekuatan apa-apa untuk mengawasi kepala daerah," kata Endi dalam sebuah diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (27/2/2018).

Kemandulan inspektorat pemerintah daerah ini disebabkan salah satunya oleh struktur kelembagaan yang berada di bawah kepala daerah. Inspektorat tidak independen karena diangkat dan dicopot oleh kepala daerah.

"Ketika inspektorat tidak ada independensi, ya mana bisa mengawasi. Orang tentunya tidak bisa mengawasi seseorang yang posisinya lebih tinggi dari dia," ujar Endi.

Parahnya lagi Endi seringkali menemukan fakta bahwa inspektorat menjadi "kotak" bagi aparatur sipil negara yang hendak pensiun.

(Baca juga: Gencarnya Upaya Pencegahan KPK dan Kepala Daerah yang Tak Pernah Jera)

Seharusnya, menurut dia, inspektorat direstrukturisasi menjadi lebih independen. Dengan demikian, inspektorat menjadi mekanisme filter pertama jika ada dugaan pelanggaran prosedur atau bahkan tindak pidana korupsi.

"Inspektorat harus vertikal dengan kepala daerah, diperkuat kapasitas dan sumber daya manusianya. Bukan cuma merekomendasikan, bahkan bisa meluruskan prosedur yang salah dan bisa memberikan sanksi awal," ujar Endi.

Sebelumnya, belum genap dua bulan pada 2018, sebanyak tujuh kepala daerah telah ditetapkan menjadi tersangka perkara dugaan korupsi oleh KPK.

Ketujuh kepala daerah tersebut adalah Bupati Hulu Sungai Tengah Abdul Latif, Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, Bupati Jombang Nyono Suharli, Bupati Ngada Marianus Sae, Bupati Halmahera Timur Rudi Erawan, Gubernur Jami Zumi Zola dan Bupati Subang Imas Aryumningsih.

Kompas TV KPK terus melakukan operasi tangkap tangan terhadap sejumlah kepala daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com