Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar, Si Beringin yang Bertahan Sejak Era Soekarno hingga Kini

Kompas.com - 21/02/2018, 16:10 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golongan Karya (Golkar) merupakan salah satu partai yang paling lama berkiprah di panggung politik Indonesia.

Dengan segala dinamikanya, partai berlambang pohon beringin yang berdiri pada akhir pemerintahan Presiden Soekarno ini, masih bertahan hingga kini.

Pada Pemilu 2019, partai yang dipimpin Airlangga Hartarto ini mendapatkan nomor urut 4.

Sejarah Golkar

Berdirinya Partai Golkar berawal dari Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) pada 20 Oktober 1964.

Dikutip dari partaigolkar.or.id, Sekber Golkar digagas oleh para Perwira Angkatan Darat yang menghimpun puluhan organisasi pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani, serta nelayan.

Baca juga: Hadapi Pemilu, Partai Golkar Siapkan Program Jangkar Bejo dan Gojo

Pembentukan Sekber Golkar ini merupakan respons terhadap PKI beserta ormasnya dalam kehidupan politik baik di dalam maupun di luar Front Nasional yang dinilai semakin meningkat.

Brigadir Jenderal (Brigjen) Djuhartono terpilih sebagai Ketua Pertama Sekber Golkar. Kemudian, ia digantikan oleh Mayor Jenderal (Mayjen) Suprapto Sukowati melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I pada Desember 1965.

Dalam perjalanannya, anggota Sekber Golkar yang berjumlah 61 kemudian bertambah dan berkembang hingga 291 organisasi.

Ratusan organisasi ini kemudian dikelompokkan menjadi 7 Kelompok Induk Organisasi (KINO). Pengelompokan ini berdasarkan kekaryaannya.

Tujuh KINO itu adalah Koperasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO), Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Organisasi Profesi, Ormas Pertahanan Keamanan (HANKAM), dan Gerakan Karya Rakyat Indonesia (GAKARI).

Baca juga: Golkar Anggap Penambahan Kursi DPR-MPR Solidkan Koalisi Pemerintah

Pada 4 Februari 1970, Sekber Golkar memutuskan untuk ikut sebagai peserta Pemilu 1971. Gebrakan perdana Golkar pada pemilu menunjukkan hasil signifikan. Golkar meraih 34.348.673 suara atau 62,79 % dari total perolehan suara.

Kiprah di pemilu

Golkar tercatat tampil sebagai pemenang dalam pemilu pertama pada pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto tahun 1971.

Kemenangan terus diraih Golkar pada lima pemilu berikutnya yakni pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com