Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamis, Novel Baswedan Kembali ke Tanah Air

Kompas.com - 21/02/2018, 12:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berencana pulang ke Indonesia pada Kamis (22/2/2018).

Hal tersebut disampaikan Novel melalui video yang diunggah Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak di akun Facebook-nya.

Dahnil mengatakan, video tersebut direkam sebagai pesan kepada rakyat Indonesia mengenai kondisi kesehatannya. Meski belum sembuh, kata Dahnil, Novel memastikan akan kembali ke Tanah Air.

"Ia ingin kembali ke Jakarta, insya Allah besok. Novel juga mengajak untuk terus berbaik sangka kepada Allah SWT apa pun yang sedang dan akan kita alami. Dan terus merawat semangat melawan praktik korupsi yang telah merusak negeri ini," ujar Dahnil melalui pesan singkat, Rabu (21/2/2018).

Dalam video itu, Novel mengenakan kaus ungu dan blazer hitam. Sebagai pembuka, Novel mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mendoakan kesembuhannya.

Pekan lalu, kata Novel, dokter melalukan operasi tambahan pada matanya karena tidak kunjung tertutup selaput.

Operasi itu dilakukan untuk membuat selaput yang akan menutupi matanya. Sebab, operasi utama akan bisa dilakukan jika matanya sudah tertutup selaput secara sempurna.

"Oleh karena itu, mengingat jadwal operasi belum selesai dibuat, saya rencanakan untuk kembali ke Indonesia segera. Besok insya Allah," kata Novel.

Novel menyadari bahwa kondisinya belum sembuh betul. Ia masih harus bolak-balik ke Singapura untuk kontrol kondisi matanya dan persiapan operasi utama.

Namun, karena kondisi mata kanannya cukup stabil, ia menganggap tidak apa-apa jika kembali ke Indonesia sementara waktu.

(Baca juga: Anies: Secara Fisik Novel Baik-baik Saja, Mental Juga Baik)

Dalam video tersebut, Novel memberi semangat kepada para aktivis, penegak hukum, dan orang-orang yang bekerja dalam pemberantasan korupsi untuk berani dalam menghadapi kebenaran.

"Saya ingin menegaskan bahwa seperti apa pun, Allah akan selalu menunjukkan jalan kebenaran sekalipun banyak orang yang hendak menutupi jalan kebenaran itu," kata Novel.

"Jangan ragu, jangan takut, tetap semangat. Karena tidak ada keburukan yang akan kita peroleh," lanjutnya.

Wajah Novel Baswedan disiram air keras seusai menunaikan shalat Subuh berjemaah di Masjid Al Ikhsan, Jalan Deposito RT 003 RW 010, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017.

Seusai mendapat serangan, Novel dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sore harinya, Novel dirujuk ke Jakarta Eye Center.

Luka parah pada kedua mata Novel akibat siraman air keras ternyata tak cukup ditangani di Indonesia. Pada 12 April 2017, dokter merujuk agar Novel mendapatkan perawatan mata di Singapura.

Pada 17 Agustus 2017, Novel menjalani operasi pertama di Singapura.

Hingga saat ini, kasus penyiraman air keras terhadap Novel belum juga menemukan titik terang. Setelah lebih dari 10 bulan sejak penyerangan dilakukan, polisi belum juga menetapkan satu pun tersangka.

Kompas TV Kabar kepulangan penyidik senior KPK, Novel Baswedan, setelah menjalani operasi mata di Singapura ditanggapi Presiden Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com