Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Putra Penguasa Orba, Tommy Soeharto Kembali Eksis di Panggung Politik...

Kompas.com - 18/02/2018, 20:21 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir semua petinggi partai politik menghadiri langsung pengundian nomor urut partai peserta pemilu 2019, tak terkecuali putra Presiden kedua RI Soeharto, Tommy Soeharto, selaku Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya.

Pemilik nama lengkap Hutomo Mandala Putra itu tiba di Gedung KPU sekitar pukul 19.10 WIB. Tommy pun harus berjejalan menembus lautan massa yang sedari tadi telah membanjiri jalan di depan Gedung KPU.

Kedatangan Tommy pun langsung disambut oleh pengurus Partai Baerkarya yang telah menunggunya. Sebelum Tommy, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto lebih dulu tiba di sana.

Baca juga : Partai Berkarya Besutan Tommy Soeharto Daftar Pemilu 2019

Nampak pula keakraban para pengurus Partai Berkarya dengan Airlangga. Mereka tampak bersalaman dan bercengkrama menunggu kedatangan Tommy. Namun, Airlangga tak turut menyalami Tommy sebab ia lebih dulu memasuki ruang sidang utama KPU.

Tommy yang berhasil menerobos lautan massa langsung disambut para wartawan yang telah menantinya. Namun ia menolak menjawab saat ditanya berapa target suara dan kursi yang akan diraihnya pada pemilu 2019.

"Nanti aja ya. Nanti aja ya. Ini waktunya udah mepet. Nanti aja. Intinya kami akan berbakti kepada bangsa dan negara," jawan Tommy sembari bergegas masuk menembus kerumunan wartawan.

Untuk diketahui, ini adalah pertama kalinya Partai Berkarya mengikuti pemilu. Partai ini didirikan pada Juli 2016 dan disahkan pemerintah pada bulan Oktober 2016. Partai Berkarya merupakan fusi dari dua partai yakni Partai Nasional Republik dan Partai Beringin Karya.

Partai ini menonjolkan sosok Tommy Soeharto sebagai salah satu bakal capres pada tahun 2019. Atas dorongan partai ini, Tommy belum menjawab kesediannya.

Pada tahap verifikasi faktual di tingkat pusat, Partai Berkarya sempat dinyatakan tidak lolos akibat bendahara umumnya tidak hadir. Namun, setelah KPU mendatangi RS Abdi Waluyo, tempat bendahara umum Partai Berkarya dirawat karena sakit, partai itu dinyatakan lolos memenuhi syarat.

Sementara itu, Tommy sebelum masuk ke Partai Berkarya sudah terlebih dulu masuk ke Partai Golkar yang dulu dipimpin ayahnya. Dia pernah masuk dalam bursa ketum Partai Golkar di tahun 2009, namun gagal.

Setelah itu, nama Tommy terlihat tak terlalu aktif terlibat di internal partai yang menjadi mesin utama kekuasaan Orde Baru itu. Setelah lama tidak aktif, Tommy pun memilih hengkang dan bergabung ke Partai Berkarya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com