Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Nelayan Hidupnya Makin Miskin, Rawan Kriminalisasi

Kompas.com - 08/02/2018, 08:38 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tidak menjadikan penenggelaman kapal asing pencuri ikan sebagai faktor keberhasilan.

Seharusnya, kata dia, keberhasilan diukur dari tingkat kesejahteraan nelayan di Indonesia.

"Yang saya dapat banyak laporan, saya juga pernah meninjau kalangan nelayan, mereka hidupnya makin miskin. Makin susah. Rawan dikriminalisasi karena aturan (pelarangan) cantrang dan lain-lain," kata Fadli kepada Kompas.com, Rabu (7/2/2018).

Kritik serupa disampaikan Fadli lewat akun Twitter miliknya, @fadlizon. Kicauan Fadli tersebut langsung mendapat balasan dari Menteri Susi.

"Ukuran keberhasilan yg telah anda lakukan apa Pak Fadli yth??? Mohon pencerahan," tulis Susi lewat akun Twitter-nya, @susipudjiastuti.

(Baca: Fadli Zon Sebut Penenggelaman Kapal Bukan Ukuran Keberhasilan, Ini Komentar Susi)

Fadli mengaku tidak mempermasalahkan respons Susi tersebut. Ia justru mengundang Susi hadir dalam peluncuran bukunya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (8/2/2018) siang ini.

Fadli akan meluncurkan buku Berpihak pada Rakyat yang berisi penjelasan mengenai hal-hal yang telah ia lakukan selama tiga tahun menjadi wakil rakyat.

"Saya undang Bu Susi hadir dan bisa kritik saya di situ," kata Fadli.

(Baca: Fadli Zon: Saya Undang Bu Susi Pudjiastuti Hadir dan Kritik Saya)

Fadli mengatakan, ia sebenarnya mendukung langkah Susi memberantas illegal fishing. Namun, ia menilai, pemberantasan illegal fishing dengan menenggelamkan kapal tidak menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.

"Apa sebaiknya kapal-kapal itu tidak diserahkan saja ke nelayan? Diambil, direnovasi, diserahkan ke nelayan," kata Fadli.

Ia juga mempertanyakan dampak penenggelaman kapal terhadap lingkungan laut. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menyarankan pemerintah untuk meminta pandangan ahli lingkungan.

Kompas TV Setelah melakukan pertemuan dengan 5 perwakilan nelayan di Istana Negara, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akhirnya menemui para nelayan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com