Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Loyalis Setya Novanto Minta Kader Golkar Bersatu Dukung Airlangga

Kompas.com - 07/02/2018, 20:31 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Aziz Sumual menyayangkan ada pihak yang kecewa terhadap kepengurusan DPP Golkar yang disusun Ketua Umum Partai Golkar Airlangga.

Menurut dia, seluruh kader Golkar seharusnya patuh terhadap keputusan ketua umum.

"Munaslub Golkar memilih Airlangga sebagai ketum. Sudah sepatutnya sebagai kader harus patuh terhadap mandat yang telah diberikan kepada ketua umum," kata Aziz saat dihubungi, Rabu (7/2/2018).

Aziz mengatakan, pihak-pihak yang kecewa dengan kepengurusan di bawah kepemimpinan Airlangga berpotensi membuat internal Partai Golkar kembali bergejolak.

Baca juga : Cegah Korupsi, Golkar Akan Kumpulkan Kadernya yang Jadi Kepala Daerah

Aziz berharap, mereka yang tak mendapatkan posisi bisa berjiwa besar.

Ia juga mengaku tak dapat jabatan di kepengurusan DPP Golkar terbaru. Pada era Setya Novanto, dia memimpin pemenangan pemilu Golkar wilayah Indonesia Timur.

Saat ini, jabatan itu diisi Melchias Markus Mekeng.

Ia berpesan kepada Mekeng untuk tetap mempertahankan kemenangan Golkar di Indonesia timur.

Baca juga: JK: Ada Dampak Positif dan Negatif jika Fahri Hamzah Gabung Golkar

Aziz mengklai,  selama kepemimpinannya, Golkar memenangkan Pilkada sebanyak 75 persen di Indonesia Timur.

"Pemenangan wilayah timur sebuah kemenangan begitu telak, dari 24 kabupaten kota ikut Pilkada Golkar menang 16 kabupaten kota, jadikan sudah separuhnya," jelas dia.

Aziz mengajak seluruh kader Golkar untuk solid membantu ketua umum untuk memenangkan Golkar di Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019.

Dia tak ingin, ada lagi pihak-pihak yang mengganggu keutuhan Partai Golkar.

Kompas TV ia juga menyatakan mundur dari jabatan Bupati Jombang serta Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur.


"Kita harus memberikan kesempatan kepada Airlangga untuk memimpin Golkar hingga 2019," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com