JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan, partainya akan mengumpulkan para kadernya yang kini menjabat kepala daerah.
Nantinya, mereka akan dibekali instruksi agar tak melakukan korupsi dengan kewenangannya sekarang.
Hal itu menyusul penetapan tersangka Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko yang juga merupakan kader dan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur.
"Di level regional, kami berencana mengumpulkan kepala daerah untuk kami ingatkan kembali," kata Lodewijk di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Lodewijk mengatakan, hal itu merupakan langkah pencegahan yang dilakukan Partai Golkar agar kadernya terhindar dari perbuatan korupsi. Hal itu juga berlaku kepada calon kepala daerah yang diusung Partai Golkar.
"Contohnya besok ke Sumut (Sumatera Utara) mengumpulkan kepala daerah yang diusung Golkar. Itu yang akan kami lakukan agar tidak melakukan tindakan koruptif. Ini langkah preventif," kata dia.
(Baca juga: Kader Kembali Jadi Tersangka Korupsi, Ke Mana Tagline Golkar Bersih?)
Sebelumnya, Lodewijk mengaku partainya saat ini tengah berupaya merealisasikan slogan "Golkar Bersih" yang diusung dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar 2017.
Upaya tersebut tetap dilakukan di saat kadernya Bupati Jombang Nyono Suharli menjadi tersangka kasus korupsi suap terkait perizinan pengurusan jabatan di Pemkab Jombang.
Hal itu disampaikan Lodewijk menanggapi penetapan tersangka Nyono di tengah upaya merealisasikan slogan "Golkar Bersih".
"Golkar bersih apa kabar? Itu komitmen kami, bahwa kami sedang menuju ke sana. Arah kami jelas menuju Golkar bersih," kata Lodewijk di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (6/2/2018).
"Seluruh pengurus dan kader Golkar. Kami sudah tandatangani pakta integritas," ujar dia.