Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Kebingungan Tak Tahu "Ikan Puyu"...

Kompas.com - 07/02/2018, 16:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

DHARMASRAYA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kebingungan saat salah seorang warga menyebutkan nama ikan menggunakan istilah setempat.

Momen itu terjadi  ketika Presiden membagikan kartu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 4.500 penerima di Lapangan Bola Koto Agung, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu (7/2/2018).

Di penghujung pidatonya, Presiden meminta warga maju ke atas panggung untuk diberikan kuis berhadiah sepeda.

Salah satu dari tiga warga yang maju bernama Murdaliyati (47), warga Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya.

Baca juga: Jokowi: Berarti Enggak Cinta Suami...

Presiden memintanya menyebutkan tujuh nama ikan. Ikan pertama yang disebutkan oleh Murdaliyati adalah "ikan puyu."

Mendengar nama ikan tersebut, Presiden Jokowi tampak kebingungan.

"Apa? Ikan puyu? Ikan puyu itu apa ya?" tanya Jokowi sembari mengerutkan dahi.

Melihat Presiden kebingungan, warga tertawa. Murdaliyati juga tidak dapat menjelaskannya kepada Presiden.

"Iya, ikan puyu," jawab dia.

"Iya itu ikan apa?" tanya Jokowi lagi.

Baca juga: Tiba di Dharmasraya, Jokowi Salami Warga, Iriana Bagi-bagi Hadiah

Dari kerumunan penerima PKH, ada seorang ibu yang nyeletuk, "Ikan puyu itu ikan sepat, Pak. Itu bahasa orang sini bilangnya ikan puyu."

Namun, Presiden tidak mendengar celetukan itu.

Murdaliyati kemudian menjawab nama ikan lain, yakni ikan nila, ikan lele, ikan paus, ikan mas, ikan gabus, dan ikan tongkol.

Puas dengan jawaban ibu tersebut, Presiden Jokowi meminta ajudannya memberikan hadiah sepeda kepada Murdaliyati.

Kompas TV Presiden membagikan sertifikat tanah untuk warga di 5 kabupaten kota di Jawa Barat. Tak lupa presiden juga membagikan hadiah sepeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com