Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eki Baihaki
Dosen

Doktor Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad); Dosen Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas). Ketua Citarum Institute; Pengurus ICMI Orwil Jawa Barat, Perhumas Bandung, ISKI Jabar, dan Aspikom Jabar.

Bicara Baik di Tahun Politik

Kompas.com - 04/02/2018, 11:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

Politisi adalah moralis "pemintal kata-kata" yang tak mudah kehilangan inspirasi dan selalu membicarakan kebenaran dan masa depan -- (Plato)


TAHUN 2018 adalah tahun politik. Ini karena pada 2018, Indonesia bakal menggelar 171 pemilihan kepada daerah (pilkada) secara langsung. Berlanjut ke tahun berikutnya pesta demokrasi untuk memilih anggota legislatif dan presiden. Yang pasti akan menghangatkan kompetisi bahkan memanaskan dunia politik Tanah Air.

Dalam pandangan idealis Plato, sejatinya kata-kata yang keluar dari mulut politisi adalah sarana mengembangkan kesadaran kemanusiaan untuk menyampaikan kebenaran dan keyakinan positif. Politisi adalah moralis "pemintal kata-kata". Meski pada sisi yang lainnya, menurut filsuf Perancis, Voltaire, "politik adalah seni merancang kebohongan".

Kemampuan berbicara adalah salah satu kemampuan dasar manusia yang paling esensial yang membedakan dengan makhluk lainnya. Akan selalu ada dinamika kalau berbicara terkait politik, bahkan selalu menimbulkan perdebatan ringan, hingga konflik. Nabi Muhamad SAW pun mengingatkan kita, "Jika kita tidak mampu berbicara baik, maka lebih baik diam."

Bahayanya lidah juga dingatkan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu yang mengingatkan, "Seseorang mati karena tersandung lidahnya. Dan, seseorang tidak mati karena tersandung kakinya. Tersandung mulut akan membuat (pening) kepala, sedang tersandung kaki akan sembuh perlahan."

Bicara baik penting bagi nation branding Indonesia. Bicara diperlukan untuk membangun persepsi positif negara kita terkait dengan karakter, identitas, dan value yang dimiliki. Termasuk image tentang politik saat ini yang penuh kegaduhan dan terkesan saling cakar-cakaran dan menghalalkan segala cara.

Dinamika komunikasi politik kita saat ini diwarnai oleh gambaran buram yang diwarnai oleh perilaku aktor politik yang nyaris mendominasi kita setiap detik, setiap menit, setiap jam dalam hari-hari dengan mengumbar kata-kata persuasif, klise, dan terkadang bohong, disertai foto narsistik, dan seringkali tidak memberi inspirasi bermakna.

Saat ini dalam panggung politik Indonesia telah terjadi banyak distorsi yang penuh kegaduhan dan kepalsuan. Meminjam ungkapan Yudi Latif, saat ini bangsa kita sepertinya sedang memasuki "peradaban dangkal", yang senang memuja apa yang terlihat "luar biasa" meski penuh "kepalsuan".

Realitas politik saat ini menjadikan masyarakat awam bingung dalam memaknai realitas yang nyata atau maya. Yang asli atau manipulatif dalam dunia yang melebur penuh kegaduhan yang disumbang oleh para politisi. Juga konflik yang berkembang di media sosial.

Kita prihatin betapa mudahnya aktor dan simpatisan politik menuliskan umpatan, makian, dan kata-kata kotor lainnya hanya untuk mengungkapkan perbedaan pandangan, pendapat bahkan orientasi politiknya yang seolah tanpa norma dan aturan.

Memang berbicara dan berkomunikasi pada pada realitasnya bukanlah hal mudah. Dari catatan historis sejak ribuan tahun yang lalu ada negara besar, kuat dan maju, pada masa 5000 tahunan Sebelum Masehi dapat hancur oleh sejenis penyakit yang terkait dengan komunikasi. Dalam bahasa Arab disebut penyakit tabalbul. Dalam bahasa Belanda babylonnische taalverwarring. Artinya, keseleo lidah.

Keseleo lidah dalam mengucapkan kata dan kalimat sehingga menimbulkan salah pengertian, mengundang perdebatan bertele-tele, atau meninggalkan inti substansi persoalan yang dibicarakan, melantur ke mana-mana.

Akibatnya penduduk Babilon saling berkonflik hingga berperang satu sama lain yang menyebabkan negara Babilon runtuh. Hal yang sesungguhnya potensial terjadi di negara kita, terutama dalam pembicaraan tentang politik.

Pada bidang politik saat ini kita nyaris kehilangan contoh adanya perdebatan yang santun dan mencerahkan dari politisi yang menjadi anggota legislatif yang ada di pusat maupun daerah terlebih pada saat menjelang pemilu maupun pilkada. Meski sesungguhnya makna politik bagi politisi yang memiliki integritas tidaklah senaif dan sedangkal yang dipersepsikan dan diaktualisasikan oleh sebagian besar politisi kita pada umumnya.

Berbicara yang baik terkait politik yang dilakukan oleh masyarakat dan terutama politisi akan senantiasa hadir dalam ruang dan waktu dalam beragam konteks kepentingan.

Seorang politisi yang telah mampu berbicara baik, hakikatnya telah melakukan personal branding bagi dirinya termasuk bagi partainya. Selanjutnya menumbuhkan reputasi baik bagi diri, partai bahkan bagi hadirnya Indonesia yang lebih baik. Semoga!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com