Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Mudik Lebaran Berdekatan dengan Pilkada, Polri Atur Strategi

Kompas.com - 30/01/2018, 18:46 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Arus mudik hari raya Idul Fitri diperkirakan terjadi pada pertengahan Juni 2018. Medio tersebut berdekatan dengan puncak tahapan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2018.

Kepala Biro Pembinaan Operasi SOPS Polri Brigjen Pol Imam Sugianto mengatakan, Polri berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk menjaga keamanan selama operasi cipta kondisi dan operasi ketupat berlangsung.

Operasi Mantap Praja dimulai 15 Februari 2018, di mana masa kampanye dimulai. Operasi tersebut berlangsung hingga hari pencoblosan.

"Itu yang perlu kami antisipasi. Dari seluruh jajaran Polri, TNI, rekan dari linmas yang terlibat dalam Operasi Mantap Praja betul-betul kami efisiensikan sehingga tidak mengganggu Operasi Ketupat," ujar Imam dalam konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (30/1/2018).

(Baca juga: Polri Bantah Ada Arahan bahwa Anggota yang Ikut Pilkada Harus Menang)

Operasi Ketupat akan berlangsung selama dua pekan pada bulan Juni. Untuk membahas hal tersebut, Polri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perhubungan, dan institusi terkait menggelar rapat koordinasi yang dibuka hari ini.

Setelahnya, akan ada rakor selanjutnya untuk membahas penanganan arus mudik.

Imam mengatakan, mereka juga telah menentukan timeline tindak lanjut rakor tersebut. Pada Februari, akan dimulai survei jalur Sumatera hingga Bali. Ada pula jalur Jakarta hungga Surabaya.

"Mudah-mudahan dengan survei lebih awal bisa memberi masukan ke PUPR dan bisa segera mengoptimalkan jalur yang kira-kira akan menjadi simpul persoalan," kata Imam.

(Baca juga: Penjabat Gubernur dari Perwira Polri Diyakini Membuat Pilkada Lebih Aman)

Setelah itu, pada Maret 2018, pihak terkait mulai mengoptimalkan rapat koordinasi. Bulan Mei, Polri memulai Operasi Cipta Kondisi, Operasi Simpati, dan beberapa operasi yang dilaksanakan kewilayahan masing-masing terkait penanganan kejahatan jalanan.

Operasi tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi gangguan masyarakat yang akan melaksanakan mudik lebaran.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meyakini Polri mampu mengatur strategi menangani arus balik mudik yang terjadi saat ada kegiatan Pilkada.

Sebab, selama proses Pilkada berlangsung, banyak masyarakat di kota yang kembali ke daerah masing-masing sehingga terjadi lonjakan angkutan darat, laut, maupun udara.

"Hal yang perlu kami persiapkan prasarana. Kami mulai dari darat," kata Budi.

Kompas TV KPU menganggap tidak wajar jika calon kepala daerah hartanya terlalu sedikit. Pasalnya, modal kampanye juga bersumber dari pribadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Nasional
Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu 'Poco-Poco Kepemimpinan', Sindir Pemimpin Maju Mundur

Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu "Poco-Poco Kepemimpinan", Sindir Pemimpin Maju Mundur

Nasional
Marinir TNI AL Persiapkan Satgas untuk Jaga Perbatasan Blok Ambalat

Marinir TNI AL Persiapkan Satgas untuk Jaga Perbatasan Blok Ambalat

Nasional
PDI-P Perketat Sistem Rekrutmen Anggota, Ganjar: Itu Paling 'Fair'

PDI-P Perketat Sistem Rekrutmen Anggota, Ganjar: Itu Paling "Fair"

Nasional
Coba Itung Utang Negara, Megawati: Wow Gimana Ya, Kalau Tak Seimbang Bahaya Lho

Coba Itung Utang Negara, Megawati: Wow Gimana Ya, Kalau Tak Seimbang Bahaya Lho

Nasional
Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas

Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas

Nasional
PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

Nasional
Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Nasional
98 Persen Jemaah Gelombang Pertama Belum Pernah Berhaji

98 Persen Jemaah Gelombang Pertama Belum Pernah Berhaji

Nasional
Ahok: Saya Enggak Gitu Paham Sumut...

Ahok: Saya Enggak Gitu Paham Sumut...

Nasional
Ahok Ungkap Tugas dari Megawati

Ahok Ungkap Tugas dari Megawati

Nasional
Patroli dengan AU Malaysia di Selat Malaka, TNI AU Kerahkan 2 Jet Tempur F-16

Patroli dengan AU Malaysia di Selat Malaka, TNI AU Kerahkan 2 Jet Tempur F-16

Nasional
Megawati: Lebih Baik 'Aku Cinta Padamu', Susah Banget Pakai 'Saranghae', Bukannya Menghina...

Megawati: Lebih Baik "Aku Cinta Padamu", Susah Banget Pakai "Saranghae", Bukannya Menghina...

Nasional
Tidak Akan Sampaikan Sikap Politik di Rakernas, Megawati: Enak Wae, Gue Mainin Dulu Dong

Tidak Akan Sampaikan Sikap Politik di Rakernas, Megawati: Enak Wae, Gue Mainin Dulu Dong

Nasional
Megawati: Saya Tahu Permainan Impor Pangan

Megawati: Saya Tahu Permainan Impor Pangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com