Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Ingin Tata Ulang Kawasan Tamansari yang Habis Dilanda Kebakaran

Kompas.com - 29/01/2018, 07:08 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di 10 RT di Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (27/1/2018) dini hari lalu. Ratusan rumah di kawasan permukiman seluas 3.500 meter persegi habis dilalap si jago merah.

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) DKI Jakarta menerjunkan 38 unit mobil pemadam dengan 210 personel untuk menjinakkan api.

Seorang warga berinisial S (35) diduga menjadi pemicu kebakaran tersebut. Dia diduga membakar rumahnya sendiri dan api kemudian merembet ke rumah warga yang lainnya. Polisi sudah mengamankan S untuk menyelidiki adanya unsur kesengajaan dalam kebakaran itu.

"Kami bawa ke Polres Metro Jakarta Barat untuk menjalani pemeriksaan. Ada saksi lain dari warga sekitar juga kami mintai keterangan," kata Wakapolsek Metro Tamansari Kompol Teguh Nugroho, Sabtu.

Baca juga : Kebakaran Tamansari, Sandi Ingatkan 20 Persen Warga DKI Gangguan Kejiwaan

1.327 Orang Mengungsi

Sore hari seusai kebakaran, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau ke lokasi. Dia melihat puing-puing bangunan yang terbakar dan mengunjungi warga yang mengungsi di tenda pengungsian, mushala, dan masjid.

Anies menyampaikan, kebakaran tersebut menghanguskan 286 bangunan. Sebanyak 1.327 orang kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi. Di antara para pengungsi itu ada 386 anak-anak.

Pemerintah Kota Jakarta Barat telah mendirikan tenda-tenda pengungsian, tenda pelayanan kesehatan, dan tempat penyediaan makanan. Dinas Sosial DKI juga mendirikan tenda untuk mendistribusikan bantuan lainnya.

Anies memerintahkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI untuk mengurus dokumen-dokumen kependudukan warga yang hangus terbakar.

"Dukcapil untuk mulai menyiapkan surat-surat karena mayoritas mereka pergi hanya membawa baju yang menempel, pastikan tidak ada surat-surat yang tidak bisa diperbaharui. Kemudian Dinas Sosial sudah bekerja, Dinas Kesehatan, dan lain-lain," kata Anies.

Anies juga mengajak warga yang tak terdampak untuk memberikan bantuan ke posko di Jalan Krukut Lio. Beberapa kebutuhan mendasar warga terdampak kebakaran itu yakni makanan, vitamin, perlengkapan bayi, perlengkapan sekolah anak-anak, hingga pakaian.

Baca juga : Dinsos DKI Distribusikan Bantuan Korban Kebakaran Taman Sari

Ingin permukiman aman

Anies menyebutkan permukiman yang kebakaran adalah kawasan yang sangat padat penduduk. Satu rumah berukuran kecil rata-rata dihuni 6 orang.

"Permukimannya sangat padat. Tadi satu rumah 3x4 (meter) ukurannya, isi 6 orang, sudah ada kamar mandi. Bisa dibayangkan memang tempat ini sangat padat sekali," kata dia.

Anies menyampaikan keinginannya untuk membangun ulang kawasan tersebut menjadi permukiman yang aman dari potensi bencana.  Namun, dia menyebut ada banyak hal yang harus diperhatikan untuk membangun ulang permukiman warga yang hangus terbakar.

"Penataan kami lihat lagi karena kami harus melihat status tanah, soal kepemilikan. Tentu kami menginginkan nanti ketika dibangun menjadi permukiman yang aman, yang terbebaskan dari potensi-potensi kebakaran," ujar Anies.

Baca juga : Anies: Permukiman yang Kebakaran di Tamansari Sangat Padat

Namun penataan kawasan itu bukan prioritas utama untuk saat ini. Menurut Anies, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini masih fokus menyelamatkan dan mengamankan warga yang harus mengungsi akibat kebakaran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com