Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

74 Calon Hakim Agung Lolos Seleksi Administrasi

Kompas.com - 26/01/2018, 11:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 74 calon hakim agung (CHA) dari 84 pendaftar dinyatakan lolos dalam seleksi untuk calon hakim agung periode ke dua untuk tahun 2017-2018.

Nama-nama peserta yang lolos ditetapkan berdasarkan Rapat Pleno Komisi Yudisial (KY), Kamis (25/1/2018).

"Dari hasil pleno, yang lulus administrasi 74 orang. Artinya, yang 74 orang ini berhak mengikuti tahap ke dua," kata Ketua Bidang Rekrutment Hakim KY Maradaman Harahap dalam jumpa pers di kantor Komisi Yudisial, Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2018).

Calon hakim agung yang lolos ini terdiri dari 52 dari jalur karier dan 22 orang dari jalur non karier. Berdasarkan kategori jenis kelamin, peserta yang lolos terdiri dari 10 perempuan dan 64 laki-laki.

Sementara berdasarkan jenis kamar yang dipilih, sebanyak 16 orang lolos seleksi administrasi di kamar agama, 9 lolos seleksi administrasi di kamar militer, dan 27 orang lolos seleksi administrasi kamar perdata.

(Baca juga: Komisi III Loloskan Seluruh Calon Hakim Agung)

Kemudian 20 orang lolos di seleksi administrasi kamar pidana, dan 2 orang lolos seleksi administrasi di kamar tata usaha negara (TUN).

Sementara dilihat dari profesi, yang lolos seleksi administrasi ini terdiri dari 52 orang hakim karier, 11 orang akademisi, 3 orang pengacara dan 8 orang dari profesi lainnya.

"Berdasarkan kategori pendidikan, sebanyak 28 orang bergelar master (S2) dan 46 orang bergelar doktor (S3)," ujar Maradaman.

Dia melanjutkan, 74 peserta calon hakim agung yang lolos tahap seleksi administrasi ini akan mengikuti tahap II atau tahap seleksi kualitas.

Tahap itu akan dilaksanakan pada 7 dan 8 Februari 2018 di Balitbangdiklatkumdil Mahkamah Agung di Megamendung, Bogor.

Materi yang akan diujikan pada seleksi kualitas meliputi ; menulis makalah di tempat, studi kasus hukum, studi kasus kode etik, dan pedoman perilaku hakim (KEPPH) dan tes obyektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com