Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Pilkada, Aktor Hengky Kurniawan Sebut Tidak Ada Mahar Politik

Kompas.com - 17/01/2018, 14:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan Chova meyakinkan bahwa tidak ada mahar politik yang diminta oleh partai pengusungnya.

Hengky menyatakan, lima partai politik yang mengusungnya bersama Aa Umbara, yaitu Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) tidak meminta mahar politik.

"Enggak, enggak, demi Allah enggak ada. Saya berani bersumpah, demi Allah, demi Rasulullah, kalau memang saya bohong, sudah saya enggak usah dipilih," kata Hengky saat mengurus administrasi LHKPN di KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (17/1/2018).

"Jadi lima partai pendukung saya ini, Alhamdulilah tidak meminta mahar politik," ujar Hengky.

(Baca juga: Mahar Politik, Ini Sanksi yang Bisa Dikenakan ke Calon dan Parpol)

Menurut Hengky, para ketua partai pengusungnya di daerah punya semangat yang sama, yakni membangun Bandung Barat tanpa mahar politik.

"Mudah-mudahan ini menjadi contoh kalau seandainya saya terpilih dengan cost politik yang murah. Insya Allah kita fokus bekerja buat masyarakat Bandung Barat," ujar aktor sekaligus model itu.

Dia tidak memungkiri bahwa dalam proses sosialisasi dan konsolidasi, atau kegiatan sosial dalam pemilu, ada anggaran yang dikeluarkan. Misalnya, untuk biaya transportasi atau konsumsi. Ini termasuk untuk membayar honor saksi dalam pemilu.

"Tapi kami sepakat tidak money politic," ujar Hengky.

(Baca juga: Bawaslu Tindak Lanjuti Dugaan Mahar Politik di Cirebon dan Kalteng)

Menurut dia, wajar bila ada uang yang mesti dikeluarkan. Pihaknya saat ini menganggaran biaya Rp 1 miliar untuk membayar saksi.

"Itu kan nanti ditanggungnya berdua sama pasangan saya," ujar Hengky.

Pihaknya juga mengandalkan sumbangan dari masyarakat, seperti dalam hal membuat baliho.

"Kalau yang lain-lainnya, kami mengalir sajalah, karena banyak juga sumbangan dari masyarakat," ujar dia.

Kompas TV Jerat Mahar Politik di Pilkada Serentak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com