Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen Hanura: Beri Kesempatan OSO Tingkatkan Elektabilitas Partai

Kompas.com - 16/01/2018, 17:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura Tri Dianto menilai, semua kader Hanura harus memberikan kesempatan kepada Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).

Ia yakin, selama ini Oesman Sapta bekerja keras untuk meningkatkan elektabilitas partai sehingga akan memeroleh hasil maksimal pada Pemilu 2019.

"Para kader harus memberikan kesempatan kepada Pak OSO untuk bekerja meningkatkan elektabilitas Partai Hanura. Beri kesempatan kepada Beliau, kalau dinilai tidak berhasil, silakan dikritisi," kata Tri Dianto kepada Kompas.com, Selasa (16/1/2018).

Dia mengatakan, OSO terpilih sebagai ketua umum dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Hanura 2016. Oleh karena itu, OSO seharusnya memimpin partai tersebut hingga 2020.

Baca juga: Alasan Pengurus Hanura Layangkan Mosi Tak Percaya hingga Lengserkan Oesman Sapta

Tri Dianto mengatakan, semua pihak harus memberikan kesempatan kepada Oesman Sapta untuk membuktikan kinerjanya selama lima tahun ini sehingga mencapai target-target politik yang sudah disepakati seluruh kader.

"Ketum hasil Munaslub adalah Pak OSO. Karena itu harus diberi kesempatan pimpin Hanura hingga 2020 dan untuk membuktikan capaian kerjanya di Pemilu 2019," ujar Tri Dianto.

Dia berharap, konflik yang terjadi di internal Hanura harus segera diakhiri. Semua kader harus menjaga soliditas demi tercapainya cita-cita memeroleh kemenangan di Pemilu 2019.

Baca juga: Wiranto: Saya Ingin Menyelesaikan Masalah Hanura

Tridianto menilai, sikap kompak jauh lebih baik daripada berkonflik di antara kader karena tidak memberikan dampak positif bagi partai.

"Semua kader harus utamakan konsolidasi partai menghadapi Pemilu 2019. Karena saat ini waktunya kerja keras untuk bangkit dan menang," kata dia.

Sebelumnya, aksi saling pecat terjadi di internal Partai Hanura.

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mendapatkan mosi tidak percaya dari 27 DPD dan lebih dari 400 DPC. Oesman juga diberhentikan dari jabatan ketua umum.

Namun, OSO balik melakukan perlawanan dan memecat Sekjen Partai Hanura Sarifuddin Sudding.

Kompas TV Pekan depan Hanura akan menggelar musyawarah nasional luar biasa atau munaslub.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com