JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto diharapkan dapat memilih sekjen partai dari jajaran kader yang sudah senior. Dengan begitu, sosok sekjen yang baru nanti bisa sangat mengerti dan memahami dinamika yang terjadi dalam tubuh Partai Golkar.
"Memahami denyut nadi Partai Golkar sebagai Partai yang sangat dinamis," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Aceh Hasan Syazidly kepada Kompas.com, Rabu (3/1/2018).
Ace mengatakan, harapannya ini sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. Di pasal 12, diatur bahwa pengurus harian DPP Golkar adalah aktif menjadi anggota partai sekurang-kurangnya 5 tahun. Oleh karena itu, orang yang baru bergabung tidak bisa menjadi pengurus harian, apalagi sekjen.
"Tentu landasannya tidak boleh keluar dari kriteria yang telah digariskan AD/ART Partai Golkar," ucap Ace.
Baca juga : Pilih Ketua DPR Pengganti Novanto, Airlangga Cari Tokoh Senior
Apalagi, Ace mengingatkan pula bahwa Partai Golkar akan segera menghadapi pilkada tahun politik. Oleh karena itu, seorang sekjen harus bisa mengkonsolidasikan dan menggerakkan mesin Partai, serta menyusun kerangka konseptual dalam rangka menghadapi Pilkada 2018 Pemilu 2019.
"Posisi Sekjen sangat strategis untuk membantu dan memberikan dukungan administratif Ketua Umum dalam rangka tugas-tugas penting di atas," kata anggota Komisi II DPR ini.
Namun, Ace tetap menyerahkan sepenuhnya jabatan sekjen kepada Ketua Umum Airlangga Hartarto, yang baru saja terpilih dalam forum Musyawarah Nasional Luar Biasa, Desember lalu.
"Pak Airlangga diberikan kewenangan dengan diberikan mandat penuh untuk melakukan revitalisasi dan restrukturisasi Kepengurusan Partai Golkad," ucap Ace.