Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pesan Tahun Baru 2018 Menteri Agama

Kompas.com - 01/01/2018, 18:22 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyongsong tahun baru 2018, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan sejumlah pesan kepada seluruh masyarakat di tanah air.

Pertama, Lukman mengingatkan akan pentingnya terus menjaga pengamalan nilai agama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Suka dan duka telah kita lalui bersama. Meski seringkali terjadi perbedaan, bahkan seakan terjadi perseteruan, tetapi kita bersyukur masih menjunjung nilai-nilai agama dan bersepakat menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI,” terang Lukman seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Senin (1/1/2018).

Kedua, ia ingin masyarakat menjaga jihad informasi sebagai wujud ekspresi beragama secara positif.

(Baca juga : Resolusi Fahri Hamzah: Indonesia Dapat Pemimpin yang Lebih Baik)

 

Alasannya, dinamika informasi berkembang demikian cepat dimana nyaris setiap orang kini tumbuh menjadi pribadi-pribadi mandiri dalam memproduksi dan berbagi informasi melalui smartphone masing-masing. 

Dari kondisi itu, kata dia, ada sebagian yang bisa jadi salah langkah dalam meluapkan ekspresinya.

Misalnya, kehilangan nalar untuk menyaring informasi sehingga mudah menelan informasi hoax bahkan turut menyebarkannya tanpa berpikir akibatnya.

Atau sengaja membuat dan menyebar meme, informasi hoax, fitnah dan sejenisnya, tanpa menyadari bahwa itu justru perbuatan dosa yang dilarang agama. 

"Marilah menata nalar agar kita senantiasa berdiri di atas kebenaran dalam menyikapi berbagai informasi maupun ekspresi. Menjaga nalar seperti ini tentu juga menjadi pesan dan ajaran agama," ujar Lukman.

(Baca juga : KPK: Resolusi 2018, Kasus E-KTP dan BLBI Bisa Tuntas)

 

Ketiga, Lukman ingin masyarakat saling menebarkan kedamaian. Sebagai makhluk sosial, bisa jadi tanpa disadari telah terjadi gesekan dan sikap saling menyakiti sesama saudara di sepanjang tahun 2017, karena terbujuk nafsu jemari untuk memviralkan kabar yang memicu permusuhan.

Padahal, kata dia, hal itu sama halnya memutus silaturahim dan perbuatan fasad (buruk) yang dibenci Tuhan. 

"Kendalikan jemari, ubahlah sikap dengan memperbanyak senyum dan berbagi nikmat. Damaikan hati, tentramkan jiwa, cerdaskan pikiran agar kita memperoleh rahmat-Nya. Bahagiakan sesama, maka kita akan lebih merasa bahagia," kata Lukman.

Keempat, ia ingin semua pihak mengarahkan energi menjadi positif. Sebab, masa depan bangsa ditentukan bagaimana pengelolaan energi generasi muda.

Untuk itu, Lukman berharap anak-anak muda saat ini dapat menggunakan energinya untuk beragam kegiatan positif agar masa muda yang berharga tidak berjalan sia-sia. 

"Salurkan energi ke hal yang positif dan bernilai kebajikan, agar kelak kalian dapat merasakan manfaatnya. Kalaupun belum sanggup melakukan hal besar yang berguna bagi bangsa, setidaknya berguna bagi kemanusiaan atau lingkungan sekitar," tuturnya. 

Sebab menurut Lukman, energi positif yang kelihatan kecil sekalipun, sesungguhnya memiliki makna besar.

Misalnya, mewakafkan diri untuk kegiatan sosial kemanusiaan, menyedekahkan diri untuk mendamaikan teman atau keluarga yang bertengkar, membuat konten positif yang menginspirasi netizen, atau bahkan sekadar menghapus kabar hoax dan fitnah yang mampir di grup chat/sosmed.

"Bahkan, dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa, menyingkirkan batu yang membahayakan di jalan itu adalah sebagian dari iman,” ujar dia.

Kompas TV Seberapa baik anda memanajemen keuangan anda di tahun ini?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com