JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, memastikan bahwa hingga awal tahun 2018 stok cabai dan bawang, baik merah atau putih di pasar aman dan terkendali.
"Cabai dan bawang aman. Ada gejolak sedikit, tapi gejolak itu wajar," kata Prihasto di gedung Bareskrim, Mabes Polri, Gambir, Jakarta, Jumat (29/12/2017).
"Stok pangan, cabai dan bawang aman. Produksinya (tahun 2017) dibandingkan dengan 2016 ada kenaikan 3 persen," ujar dia.
(Baca juga: Pengamanan Natal-Tahun Baru, Polri Fokus Terorisme hingga Harga Pangan)
Prihasto pun mengingatkan para petani untuk melakukan pola tanam dan panen bahan pangan. Tujuannya, agar stok bahan pokok di pasar tak berlimpah atau berlebihan, sehingga harganya tak jatuh.
"Kami sosialisasikan semua pihak, pola tanam dan panen harus diatur, biar tidak semua bersamaan. Kalau tidak nanti harga jatuh, ini terjadi pada harga bawang merah," ucap dia.
"Cabai misalnya, petani enggak panen. Kenapa kalau dipanen nanti dia cepat busuk. Nanti petani rugi. Makanya ditahan dulu, biar tidak di lapangan," kata Prihasto.
(Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Jokowi Minta Menteri Awasi Stok Pangan hingga BBM)
Ia juga menambahkan soal adanya potensi siklon tropis yang akan kembali melanda Tanah Air. Kondisi itu berpotensi menghambat distribusi bahan pokok ke sejumlah daerah.
"Kemarin November kan ada dua siklon tropis, distrusi dan produksi sedikit terpengaruh. Sebentar lagi ada siklon tropis perlu diwaspadai. Ini akan pengaruh distribusi," kata dia.
"Misal kiriman ke daerah-daerah berkurang tapi terhambat ombak. Sedangkan di sentra produksi cukup banyak, karena biasanya musim gujan ombak tinggi, mau kirim ke pulau kan risiko, jadi agak tertahan. Ini kami koordinasi terus," tuturnya.