Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Jabatan Ketum Belum Disepakati, Penggukuhan Airlangga Ditunda

Kompas.com - 19/12/2017, 21:11 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengukuhan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) kali ini ditunda lantaran belum disepakatinya masa jabatan ketua umum.

Meski demikian, seluruh pemegang hak suara telah seratus persen mendaulat Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar.

Saat ini, ada tiga opsi yang muncul terkait masa jabatan Airlangga sebagai ketua umum yakni hanya sampai 2019, memimpin hingga 2019 namun bisa diperpanjang hingga 2020, atau menjabat hingga 2022.

"Ah, paling itu untuk komprominya nanti, kami bicarakan. Tapi memang jujur kita katakan tadi, paling banyak menginginkan masa jabatan 2019, dan boleh diperpanjang sampe pertengahan 2020," kata Ketua Steering Committee (SC) Munaslub Golkar Ibnu Munzir di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Baca juga : Airlangga Hartarto Bisa Pegang Golkar Hingga 2022

Ia menambahkan perpanjangan masa jabatan Airlangga bisa saja nantinya dilakukan pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) setelah Munaslub jika opsi perpanjangan yang dipilih.

Karena itu ia mengatakan penundaan pengukuhan Airlangga ini sekaligus memberi ruang bagi pemegang hak suara untuk memikirkan lebih masak terkait tiga opsi masa jabatan tadi.

"Skors pertama mungkin ya memberikan kesempatan teman-teman yang dua hari ini kan dia full punya acara. Jadi kasih ruang. Sambil kami tadi kan kami kumpulkan semua, kami rekap dulu, kita liat nanti," lanjut dia.

Kompas TV Munaslub bersiap menetapkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com