Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harap Legawa, Sosok Kontroversial Tak Dapat Posisi Pengurus Golkar

Kompas.com - 19/12/2017, 11:43 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai, kepemimpinan baru Golkar harus mengedepankan penyelamatan partai dari citra buruk yang berpengaruh terhadap elektabilitas.

Ia berharap, sosok-sosok kontroversial dan memiliki masalah hukum bersedia untuk tak menempati posisi strategis di partai.

"Bagi orang-orang yang selama ini dikesankan punya masalah terhadap hukum, saya kira dengan legawa hati demi kemajuan partai tidak bisa lagi ditonjolkan. Apalagi, kemudian sosok-sosok kontroversial selama ini yang membuat partai ini dikuatkan citra buruknya oleh tokoh-tokoh itu," ujar Doli di sela Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Doli tak menyebutkan secara spesifik sosok-sosok tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa partai harus tegas jika ingin memulihkan kembali citra partai.

"Kalau kita benar-benar mau meningkatkan partai ya harus strict," katanya.

(Baca juga: Meski Ada Faksi, Ketua DPP Sebut Golkar Tetap Solid Dukung Jokowi)

Doli mengaku lega bahwa penyelenggaraan Munaslub berjalan sesuai yang diharapkannya, yakni bagaimana Munaslub membawa gagasan baru tentang perubahan partai.

Aspirasi tersebut juga dituangkan dalam slogan "Golkar Bersih, Golkar Bangkit, Menuju Indonesia Sejahtera" yang disuarakan pada Munaslub.

Namun, ke depan pihaknya akan memastikan bahwa slogan tersebut benar-benar dituangkan dalam kerja dewan pimpinan pusat, termasuk ke dalam kepengurusan.

"Kalau misalnya wajahnya sama, tagline itu hanya lip service," ujar Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) itu.

Ia menyebutkan setidaknya ada dua indikator perubahan tersebut. Pertama, produk konseptual dari Munaslub yang berupa rekomendasi. Kedua, perubahan anggaran dasar yang terjadi.

"Tetapi, konkretnya wujud perubahan itu di kepengurusan. Jadi, Pak Airlangga kalau hanya sendiri bukan perubahan," katanya.

(Baca juga: Golkar 3 Tahun Sudah 7 Kali Munas, Bisa Dapat Rekor MURI...)

Rapimnas dan Munaslub digelar dalam rangka melaporkan hasil rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar yang memilih Airlangga Hartarto sebagai ketua umum menggantikan Setya Novanto.

Beberapa agenda yang direncanakan, selain memilih ketua umum baru adalah perombakan kepengurusan DPP.

Adapun Doli dipecat dari keanggotaan Golkar karena sikapnya dianggap kerap berseberangan dengan sikap partai.

Namun, keanggotaannya telah dipulihkan berdasarkan keputusan yang diambil setelah DPP Golkar menggelar rapat pleno, Minggu (17/12/2017).

"Hari ini sudah diputuskan juga salah satu adalah rekomendasi dari mahkamah partai yang menyatakan bahwa pemecatan keanggotaan Saudara Doli direhabilitasi," ujar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto seusai rapat pleno di DPP Golkar, Jalan Angrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, dikutip dari Tribunnews.com.

"Dengan demikian, sejak rapat pleno ini, Saudara Doli tetap menjadi anggota Partai Golkar," kata Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com