Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Kepala Pelabuhan Tanjung Emas Bantah Terima Uang meski Ada Buktinya

Kompas.com - 14/12/2017, 14:13 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Gajah Rooseno, membantah menerima uang dari PT Adhiguna Keruktama.

Padahal, jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki bukti penyerahan uang kepada Gajah.

Bantahan itu disampaikan Gajah saat dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Gajah bersaksi untuk terdakwa Komisaris PT Adhiguna Keruktama Adi Putra Kurniawan.

"Saya tidak pernah. Betul tidak pernah," ujar Gajah kepada jaksa KPK.

Baca: 6 Jam Geledah Kantor Syahbandar Tanjung Emas, KPK Bawa 4 Koper dan 2 Kardus

Jaksa KPK sempat beberapa kali menanyakan rincian pemberian uang. Namun, Gajah tetap pada keterangannya.

Jaksa KPK M Takdir Suhan kemudian menampilkan barang bukti di persidangan. Bukti itu berupa foto buku tabungan milik Adi Putra yang diberikan kepada Gajah.

Selain itu, jaksa juga menampilkan foto berita acara pemeriksaan (BAP) terdakwa Adi Putra. Dalam BAP tersebut, Adi Putra mengaku empat kali memberikan uang kepada Gajah.

Masing-masing yakni, pada 20 Juni 2017 sebesar Rp 196 juta; 14 Juli 2017 Rp 329,7 juta; 26 Juli 2017 Rp 329,7 juta, dan pada 15 Agustus 2017 Rp 282 juta. Sehingga, total uang yang diserahkan sebesar Rp 1,1 miliar.

Baca juga: Kasus Suap Dirjen Hubla, KPK Geledah Kantor Syahbandar Tanjung Emas

Dalam BAP, Adi Putra mengatakan bahwa uang kepada Gajah diberikan karena ia mendapat pekerjaan pengerukan alur pelayaran di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Uang tersebut dikirim melalui internet banking saat berada di Jakarta, Pekalongan, dan di kota lain.

Namun, meski telah ditunjukan barang bukti dan diingatkan bahwa telah disumpah, Gajah tetap membantah menerima uang.

Dalam kasus ini, Adi Putra Kurniawan didakwa menyuap Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antonius Tonny Budiono.

Menurut jaksa, suap itu terkait beberapa proyek pekerjaan di bawah Kementerian Perhubungan.

Kompas TV KPK Sita 50 Barang yang Diduga Hasil Gratifikasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com