Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P Minta Golkar Tak Main-main soal Pergantian Ketua DPR

Kompas.com - 08/12/2017, 22:58 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI-P, Junimart Girsang, meminta Partai Golkar serius dalam menentukan ketua DPR pengganti Setya Novanto bila nantinya ada pergantian.

Ia menyadari, posisi ketua DPR memang menjadi hak Fraksi Partai Golkar. Namun, jika sosoknya sudah tersangkut hukum, hal itu  akan memperburuk citra DPR.

Karena itu, Junimart meminta Golkar menunjuk sosok yang tepat sebagai pengganti Novanto.

"Pilihlah ketua yang betul. Tidak seperti selama ini," kata Junimart dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/12/2017).

"Kami sih enggak terganggu, tapi agak-agak lucu saja. Ketua mundur, masuk yang satu, yang mundur ketua lagi. Setelah ini kami sudah tahu, setelah ini enggak tahu," ujar dia.

Ia menegaskan bahwa Partai Golkar tidak bisa asal menunjuk anggota fraksinya untuk duduk di kursi Ketua DPR.

Junimart mengatakan, jika kembali salah memilih orang, seluruh anggota DPR kembali akan dicap negatif oleh publik.

(Baca juga: "Persepsi Mayoritas Rakyat Indonesia Ketua DPR Harus Diganti")

Politisi PDI-P itu menambahkan, DPR merupakan lembaga tinggi negara yang perlu dijaga marwahnya oleh setiap anggota dan pimpinannya.

"Jangan sampai jadi main-mainan di masyarakat juga ini. Saya secara pribadi dan fraksi kami tidak merasa terganggu. Kami hanya menyampaikan fakta yang ada ke publik, inilah fakta itu," ujar Junimart.

"Tapi tolonglah supaya DPR juga tidak menjadi barang mainan di luar, tidak menjadi bahan cemoohan di luar karena perilaku orang-orangnya," kata dia.

Kompas TV Selama poses hukumnya belum berkekuatan hukum tetap, selama itu pula Setya Novanto masih akan mendapat gaji ataupun tunjangan dari DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com