Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan CEO Se-Asia, Jokowi Bicara Pemangkasan Subsidi BBM untuk Bangun Infrastruktur

Kompas.com - 06/12/2017, 11:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo berpidato dalam acara Bloomberg The Year Ahead di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2017).

Dalam acara ini, hadir CEO dari seluruh wilayah Asia untuk berdiskusi mengenai tren, isu, dan tantangan yang akan dihadapi pada 2018.

Pada kesempatan itu, Jokowi awalnya menceritakan betapa sulitnya kondisi ekonomi di Indonesia saat ia baru menjabat pada 2014.

Namun, pemerintah melakukan langkah berani, salah satunya dengan memangkas subsidi bahan bakar minyak.

"Dalam satu bulan pemerintahan saya, kami memangkas subsidi BBM sampai 80 persen," kata Jokowi yang berpidato dengan bahasa Inggris.

Baca juga: Survei PolMark: Jokowi Dinilai Paling Berhasil Bangun Infrastruktur

Menurut Jokowi, pemangkasan subsidi BBM itu bisa menghemat 20 miliar dollar AS dalam ruang fiskal di Indonesia setiap tahunnya.

Presiden Joko Widodo beserta rombongan menuruni jalan Trans Papua yang masih dalam tahap pengerjaan, Rabu (10/5/2017).Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo beserta rombongan menuruni jalan Trans Papua yang masih dalam tahap pengerjaan, Rabu (10/5/2017).

Penghematan itu bisa membuat Indonesia fokus dalam berbagai infrastruktur yang diyakini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kami melakukan pengembangan infrastruktur yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Hari ini, kami sudah di jalur yang benar untuk menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur itu hanya dalam lima tahun pemerintahan," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, di tiga tahun pemerintahannya, kondisi ekonomi Indonesia menjadi lebih baik. Ekonomi Indonesia berhasil menembus 5 persen dari sebelumnya 4,7 persen pada kuartal III-2015.

Lembaga pemeringkat internasional, lanjut Jokowi, menaikkan peringkat menjadi layak investasi kepada Indonesia.

"Pertama kali dalam 20 tahun investment grade dari S&P, Moodys, dan Fitch," kata Jokowi.

Baca juga: Sri Mulyani: Bangun Infrastruktur Daerah dengan Skema Public-Private Partnership

Selain itu, peringkat kemudahan berusaha Indonesia berhasil naik ke level 72. Angka ini mengalami kenaikan ke arah yang lebih baik setiap tahunnya.

Jokowi meyakini, ekonomi Indonesia ke depan akan bergerak ke arah yang jauh lebih baik lagi.

"Ketika sudah menikah, perlu diingat bahwa pada tahun pertama jika merasa tidak baik jangan panik, tetap bertahan. Dan pada tahun ketiga akan jauh lebih baik," ujar Jokowi disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Kompas TV Banjir menyisakan sejumlah kerusakan bangunan dan juga lapisan lumpur tebal di jalanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com