Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmad Syaikhu Yakin Gerindra Kembali ke Koalisi PKS, PAN, dan Demokrat

Kompas.com - 22/11/2017, 20:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu, meyakini Partai Gerindra akan bergabung ke koalisi partai pendukungnya. Sebelumnya, Syaikhu sudah didukung berduet bersama Deddy Mizwar oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat.

"Kalau saya yakin dengan apa yang diucapkan Pak Prabowo bahwa mendukung Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu. Itu diungkapkan langsung dalam suasana kekeluargaan. Saya masih optimis itu," ujar Ahmad saat dijumpai wartawan di Hotel Aston, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2017).

Lagipula, hingga saat ini, Prabowo Subianto belum menyatakan menarik dukungan secara resmi.

Ahmad berpendapat bahwa penarikan dukungan Gerindra terhadap pasangan Deddy-Ahmad hanya bersifat sementara. Penarikan dukungan itu juga dinilai sebagai riak-riak kecil di internal partai besutan Prabowo Subianto yang dapat diselesaikan.

Baca juga : PKS Klaim Deddy Mizwar Tetap Pilih Syaikhu sebagai Cawagub

Pada akhirnya, ia yakin Gerindra akan kembali ke koalisi awal mendukung Deddy-Ahmad dalam Pilkada Jabar.

"Itu hanya masalah riak-riak kecil kok, sampai ada penarikan dukungan apa segala macam. Kami akan bicarakan lagi dengan Gerindra," ujar Ahmad.

Diketahui, tiga partai politik yakni PAN, Partai Demokrat, dan PKS sepakat mendukung Deddy Mizwar sebagai bakal calon gubernur dalam ajang Pilkada Jawa Barat 2018.

Sebagai tindak lanjut, ketiga partai politik tersebut melakukan pertemuan Senin (20/11/2017) malam. Dalam pertemuan itu dibahas mengenai kader-kader tiga partai pendukung yang berpotensi untuk mendampingi Deddy Mizwar.

Baca juga : Gerindra Lirik Partai Lain, PKS Tetap Dukung Deddy Mizwar-Syaikhu

"Banyak hal yang dibicarakan. Pertama, kita akan merumuskan tentang calon pendamping Pak Demiz," kata Ketua Harian Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jawa Barat Hasbullah Rahmad saat dihubungi, Selasa (21/11/2017).

Dari tiga partai pendukung, tidak banyak nama yang bisa didorong untuk maju sebagai bakal Cawagub pendamping Deddy Mizwar.

Setelah berdiskusi panjang lebar, pilihan pun kembali menguat kepada pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu yang sempat ditolak Partai Gerindra.

"Semalam muncul diskusi tentang pendamping kang Deddy Mizwar. Dalam analisa kawan-kawan pengusung, sampai sekarang masih Ahmad Syaikhu. Kalau bicara urutan memang posisi Pak Syaikhu masih urutan teratas paling berpeluang mendampingi kang Deddy Mizwar sebagai wakil gubernur," tuturnya.

Baca juga : Demi Tingkatkan Elektabilitas di Jabar, Ahmad Syaikhu Minta Bantuan Heryawan

Hasbullah menambahkan, potensi dipilihnya Ahmad Syaikhu sebagai pendamping Deddy Mizwar kembali besar karena PAN dan Demokrat tidak memiliki tokoh untuk didorong. Apalagi, PAN hanya memiliki 4 kursi.

"Karena PAN tidak punya kader, Demokrat sudah usung Deddy Mizwar," tuturnya.

Meski demikian, Hasbullah mengatakan, Partai Gerindra masih memiliki potensi untuk menaruh kadernya sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Deddy Mizwar. Itu bisa terjadi jika partai berlambang kepala garuda tersebut ikut bergabung.

"Satu lagi Gerindra tapi belum datang. Secara formal belum ditentukan. Kecuali Gerindra gabung dan punya calon juga," ujar dia.

Kompas TV Dedi Mulyadi adalah ketua DPD Golkar Purwakarta. Namun, untuk Pilgub Jabar, DPP Golkar mendukung Ridwan Kamil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com