Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkum HAM Ingin Perkuat Penerapan e-Goverment di 2018

Kompas.com - 20/11/2017, 02:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan akan memperkuat lagi penerapan teknologi informasi di kementeriannya pada 2018.

Hal tersebut disampaikan Yasonna kepada awak media saat ditemui sebelum membuka rapat kerja evaluasi capaian kinerja kementeriannya tahun 2017, di kantor Kemenkum HAM, Jakarta, Minggu (19/11/2017).

Bentuk penerapan teknologi informasi di kementeriannya itu yakni dengan menambah sistem e-goverment atau pelayanan publik dengan sistem online di jajarannya, seperti di Ditjen Pemasyarakatan, Ditjen Kekayaan Intelektual, dan Ditjen Imigrasi.

"E-goverment itu pelayanan-pelayanan publik kita dengan sistem online itu semakin hari semankin bertambah. Hari ini kami juga akan menambah banyak dari (Ditjen) Pemasyarakatan, dari (Diten) Kekayaan Intelektual dari (Ditjen) Imigrasi, tambahan pelayanan online yang terus kami tingkatkan," kata Yasonna, Minggu malam.

Penerapan e-government juga sesuai dengan semangat UU Nomor 14 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dengan tujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik secara transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan.

Sejauh ini, lanjut Yasonna, penerapan sistem layanan online di kementeriannya sudah berjalan baik hingga hingga meraih penghargaan, seperti di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.

Kemudian layanan antrean pembuatan paspor menggunakan layanan chatting WhatsApp di Imigrasi, lanjut dia, mampu mengatasi masalah antrean dan percaloan.

"Dengan sistem ini akan mengurangi calo-calo, sudah hampir kehilangan, memang di beberapa tempat masih ditemukan itu, tetapi semuanya sudah berjalan tertata baik," ujar Yasonna.

Yasonna mengatakan, sepanjang 2017 kementeriannya berupaya untuk mencapai target yang ada. Tetapi, faktanya ada hal-hal yang harus diperbaiki dan disempurnakan untuk lebih mendorong percepatan pencapaian kinerja.

"Tentu ada beberapa pelaksanaan yang harus kami evaluasi, ada yang tidak sempurna kami sempurnakan, di (Ditjen) Pemasyarakatan juga demikian, di (Ditjen) Imigrasi juga demikian, di (Ditjen) Kekayaan Intelektual juga demikian. Di penguatan dalam perundang-undangan juga demikian," ujar Yasonna.

Adapun tema rapat kerja Kemenkum HAM kali ini adalah "Perkokoh E-Gov Untuk Good Governance". Tema ini menjadi dasar Kemenkum HAM bekerja ditahun

2018, untuk memperkuat lagi peran teknologi informasi di kementerian tersebut.

Para kakanwil dan kadiv di jajaran Kemenkum HAM diharapkan mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi khususnya untuk menunjang percepatan pelaksanaan tugas dan fungsi.

Kompas TV Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly mengancam bakal mendeportasi pekerja asing di Hotel Alexis, jika terbukti melanggar aturan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Dianggap Prabowo Sahabat

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Dianggap Prabowo Sahabat

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com