Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2017, 14:05 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya meme dan cuitan tentang Ketua DPR Setya Novanto terkait segala tindak tanduknya dalam menghadapi persoalan hukum, dianggap kreativitas dalam menyampaikan pesan politik.

Saat Novanto dikabarkan dirawat di Rumah Sakit Premiere Jatinegara, ramai beredar meme politisi Golkar itu sedang menggunakan masker alat bantu tidur (continuous positive airway pressure).

Kemudian, masyarakat juga ramai membincangkan di Twitter soal peristiwa kecelakaan yang dialami Novanto pada Kamis (16/11/2017) malam.

Sejak Rabu (15/1/2017) hingga Jumat (16/11/2017) ramai diperbincangkan di Twitter, sampai-sampai ada tiga tagar yang menjadi trending topic.

(Baca juga : Respon Publik di Medsos Dianggap Kreativitas Pesan Politik)

Yang terbaru adalah tagar #SaveTiangListrik, setelah sebelumnya tagar #IndonesiaMencariPapah dan #TangkapNovanto menjadi trending topic di Twitter.

Tagar #SaveTiangListrik berawal dari keisengan seseorang yang memberi karangan bunga di tempat tiang listrik yang ditabrak mobil yang membawa Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Direktur Eksekutif Polcomm Institute Heri Budianto dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2017).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Direktur Eksekutif Polcomm Institute Heri Budianto dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2017).

Direktur Eksekutif Polcomm Institute Heri Budianto berpendapat bahwa respons masyarakat yang cenderung negatif di media sosial terhadap kecelakaan Ketua DPR RI Setya Novanto merupakan sebuah kewajaran.

Kendati tidak dapat dipastikan apa motif semua meme dan cuitan di Twitter itu, Heri berharap itu semua dihentikan. 

"Itu bagian dari kreativitas dalam menyampaikan pesan politik masyarakat. Apakah ini nyinyir atau kritik. Kalau pun ini ada skenario ya sebaiknya hentikan, kasihanilah DPR dan Partai Golkar," kata Heri dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2017).

(Baca juga : Pernyataan Pengacara Setya Novanto Dinilai Bikin Bingung Publik)

Sebelumnya, Ketua Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mencatat setidaknya ada empat kejanggalan dari kecelakaan yang menimpa Novanto.

Pertama, jenis mobil yang ditumpangi Novanto menurutnya bukan level Novanto. Saat kecelakaan terjadi, Novanto berada di dalam mobil Toyota Fortuner hitam.

Kedua, lanjut Doli, Novanto selalu didampingi banyak ajudan serta dikawal patroli dan pengawalan polisi lalu lintas jika bepergian kemana-mana. Sementara saat itu mobil yang ditumpangi Novanto tak mendapat pengawalan.

Ketiga, pihak Novanto beralasan terburu-buru mau pergi ke KPK. Padahal, satu hari sebelum kejadian, Novanto justru tak ditemukan keberadaannya karena menghindari penjemputan paksa.

Keempat, jika dilihat dari kerusakan mobil yang ditumpangi Novanto, Doli menilai, hal itu tergolong kecelakaan ringan. Dari kerusakannya, bahkan seperti disengaja ditabrakkan.

Ia pun menilai aneh Novanto bisa terluka parah dengan kategori kecelakaan ringan seperti itu.

"Sulit untuk tidak bisa kita simpulkan bahwa semua itu adalah rekayasa untuk SN kembali menghambat proses hukum yang sedang berjalan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com