JAKARTA, KOMPAS.com - Langit abu-abu muda menggantung di sekitar Jakarta Pusat, Minggu (12/11/2017) siang. Sejenak kemudian, matahari dengan angkuh menyibak mendung tipis. Lalu, mulai redup lagi. Cuaca siang itu memang sedikit "galau".
Dengan atasan kotak-kotak, Reviana Christiani (52) terlihat khusyuk mendengarkan khotbah dari Pendeta Pelangi Kurnia Putri. Suara Pendeta Pelangi tetap lantang meski tanpa pelantang yang sempat tak berfungsi.
Sementara dari sisi barat dan utara, kendaraan bermotor berbagai rupa hilir mudik. Namun, hal itu tak mengurangi kekhusyukan Reviana dan puluhan jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin dan HKBP Filadelfia.
Bagi Reviana dan para jemaat, ibadah Minggu siang ini adalah ibadah yang ke-157 kalinya sejak 2012 yang dilakukan di seberang Istana Kepresidenan. Pada 2012, gereja mereka disegel oleh pemerintah daerah setempat, hanya karena desakan dari kelompok intoleran.
(Baca: Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia Gelar Ibadah ke-156 di Depan Istana)
Reviana tidak tahu pasti nama kelompok intoleran yang menggangu ibadah mereka. Dia seperti tidak ingin menyimpan dendam.
Namun, akibat tekanan dari kelompok intoleran, Pemerintah Kota Bogor akhirnya mencabut izin mendirikan bangunan (IMB) GKI Yasmin, meski pembangunannya sudah mencapai setengah pekerjaan.
Reviana lantas kembali mengingat bagaimana perlakuan kelompok intoleran terhadap para jemaat yang beribadah di depan gereja.
Tak hanya kepada orang dewasa, kelompok intoleran ini juga mendorong dan memaki anak-anak. Tindakan kelompok intoleran ini membekas di benak anak-anak, termasuk anak Reviana yang kini sudah menginjak bangku perguruan tinggi.
"Dia mengalami waktu kecil, dari dia dilemparin, dimaki-maki. Anak saya yang kecil ini mengalami," ucap Reviana.
Saat peristiwa itu terjadi, putranya sedang duduk di kelas 5 sekolah dasar.
Reviana juga tak tahu dari mana datangnya kelompok ini. Menurut informasi yang ia dapat dari sesama jemaat, anggota kelompok penyerang itu kebanyakan orang-orang dari luar lingkungan tempat tinggal Reviana.
(Baca juga: Meriahnya HUT Ke-71 RI serta Ironi Nasib Jemaat HKBP Filadelfia dan GKI Yasmin)