JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Sultan Mahmud Riayat Syah resmi dinobatkan sebagai pahlawan nasional asal Provinsi Kepulauan Riau.
Penganugerahan gelar pahlawan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 115 TK Tahun 2017.
Penetapan Sultan Mahmud Riayat Syah sebagai pahlawan nasional menyusul nama-nama seperti Raja Ali Haji dan Raja Haji Fisabilillah yang juga berasal dari Kepulauan Riau.
Jika menelisik sejarahnya, Sultan Mahmud Riayat Syah punya cerita menarik.
Seperti dikutip dari situs Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Mahmud Riayat Syah ternyata sudah menjadi sultan Kerajaan Lingga pada 1761. Saat itu, usianya baru 2 tahun.
Baca: Pemerintah Pilih Tokoh dari Aceh, Riau dan NTB jadi Pahlawan Nasional
Sebagai pemimpin tertinggi Kerajaan Johor-Riau-Lingga dan Pahang, Mahmud Riayat Syah atau Sultan Mahmud Syah III terlibat dalam pertempuran melawan penjajah Belanda di antaranya perang di Teluk Riau dan Teluk Ketapang Melaka pada tahun 1784.
Selain beberapa kali bentrok dengan Belanda, Sultan Mahmud Syah III juga memperkuat armada perangnya dan membangun pusat-pusat ekonomi.
Sultan Mahmud Syah III juga mempererat hubungan dengan beberapa kerajaan lain seperti Jambi, Mempawah, Indragiri, Asahan, Selangor, Kedah dan Trenggano.
Baca: Laksamana Perempuan Pertama Asal Aceh Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Upaya itu dilakukan untuk memperkuat perlawanan kepada para penjajah Belanda yang gemar dengan politik adu dombanya.
Berkat perjuangan itu, Lingga dan Pulau Penyengat menjadi kota yang hebat. Bahkan, tulis Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau, Lingga dikenal sebagai Bunda Tanah Melayu.
Sultan Mahmud Riayat Syah wafat pada tanggal 12 Januari 1812.
Adapun makamnya berada di Daik Lingga, Riau. Kini, namanya resmi menjadi nama pahlawan nasional sehingga jasa-jasanya akan dikenang sepanjang zaman.