Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara First Travel Dilaporkan ke Polisi terkait Penipuan

Kompas.com - 01/11/2017, 17:03 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan, polisi tengah mengusut dugaan penipuan oleh Kepala Divisi Legal First Travel, Deski. Deski dilaporkan terkait janjinya kepada calon jamaah yang menggunakan paket promo 2017 untuk diberangkatkan umrah.

"Dia mengutarakan demikian-demikian, tapi tidak bisa direalisasikan. Sehingga orang merasa tertipu juga atas pernyataannya," ujar Ari di gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (1/11/2017).

Pada 19 Mei 2017, Deski pernah membuat surat dengan tulisan tangan yang menyatakan janjinya memberangkatkan jamaah umroh paket promo 2017 yang mendaftar melalui kantor First Travel cabang Kebon Jeruk, Jakarta Barar.

Namun, ternyata jadwal dan kuota keberangkatan yang dinyatakan Deski saat itu tidak terlaksana. Atas laporan tersebut, polisi telah meminta keterangan Deski.

(Baca juga : Berkas Perkara First Travel Diteliti Kejagung)

Ari menegaskan bahwa kasus Deski tidak terkait dengan dugaan penipuan dan penggelapan tiga pejabat PT First Travel, Andika Surachman, Anniesa Hasibuan, dan Siti Nuraidah Hasibuan. Dikeetahui, Deski sebelumnya merupakan pengacara ketiga tersangka.

"Dia dilaporkan kasus tersendiri. Ada yang melaporkan dia sebagai karyawan bukan dalam kapasitanya sebagai lawyer," kata Ari.

Deski dilaporkan berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP/3698/VIII/2017/PMJ/Dit.Reskrimsus pada 7 Agustus 2017. Deski dilaporkan oleh warga bernama Yan Riadi.

Kompas TV Mereka berharap janji Syahrini bukan hanya sekadar mencari sensasi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com