Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OTT Bupati Nganjuk, Transaksi Terjadi dari Daerah Hingga ke Jakarta

Kompas.com - 25/10/2017, 19:20 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi seorang pejabat kepala daerah tingkat kabupaten di Jawa Timur terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Rabu siang (25/10/2017).

Kepolisian Daerah Jawa Timur sebelumnya menyebutkan bupati yang ditangkap KPK itu adalah Bupati Nganjuk, Taufiqurrahman.

"Benar terjadi ada kegiatan di Jakarta terhadap salah satu bupati Jawa Timur," kata Ketua KPK Agus Rahardjo kepada Kompas.com, Rabu sore.

Agus mengatakan, saat ini KPK masih terus melakukan pendalaman kasus. KPK memiliki waktu satu kali 24 jam untuk menentukan status yang bersangkutan.

"Tunggu konferensi pers," katanya.

(Baca: Bupati Nganjuk Taufiqurrahman Dikabarkan Kena OTT KPK)

Juru bicara KPK Febri Diansyah menjelaskan, selain mengamankan seorang bupati Jawa Timur, tim penindakan juga mengamankan 14 orang lainnya. Penindakan dilakukan di dua tempat yaitu di Jawa Timur dan di Jakarta.

Febri mengatakan, informasi detil mengenai berapa orang yang diamankan dari daerah dan berapa orang yang diamankan dari Jakarta akan dijelaskan dalam konferensi pers, yang rencananya akan digelar besok, Kamis (26/10/2017).

"Tetapi totalnya sekitar 15 orang. Diduga transaksi terjadi di daerah dan juga berlanjut di Jakarta. Sehingga kami perlu mengamankan sejumlah orang," kata Febri di Gedung Merah-Putih KPK.

(Baca: Sekjen PDI-P Sebut Bupati Nganjuk Sudah Diperingatkan Berkali-kali)

Lebih lanjut, Febri menuturkan, 15 orang yang diamankan itu terdiri dari bupati, pejabat daerah dan pegawai daerah setempat, serta pihak swasta. Mengenai kasus yang menjerat ke-15 orang yang diamankan itu, Febri belum memberikan informasi detil.

"Konteks dari kepentingan di balik transaksi yang kami temukan, saya kira belum dapat kami sampaikan saat ini. Karena kami pun belum mendapatkan informasi rinci di humas," kata Febri.

Namun dia menyampaikan bupati diamankan beserta sejumlah uang dalam bentuk mata uang rupiah. Febri tak menjelaskan nominalnya.

"Saya belum dapat informasi tentang itu, karena tim perlu melakukan perhitungan," pungkasnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, membenarkan penangkapan Bupati Nganjuk Taufiqurrahman.

"Pukul 14.00 WIB hari ini secara resmi KPK meminjam ruangan Polres Nganjuk untuk pemeriksan Bupati," kata Barung dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com.

Namun Barung belum bersedia menjelaskan lebih lanjut mengenai pemeriksaan bupati yang diusung PDI Perjuangan itu. "Nanti biar KPK saja yang menjelaskan," katanya.

Kompas TV Kisah Polisi yang Mendirikan Sekolah Luar Biasa di Nganjuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com