Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Agama dan Tantangan Demokrasi Indonesia...

Kompas.com - 20/10/2017, 05:33 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kebebasan berekspresi dan berpendapat bagi warga negara Indonesia diatur dalam konstitusi. Namun, hal itu dinilai juga menimbulkan dilematis, sebab kebebasan berpendapat tersebut kerap dianggap kebablasan.

Direktur International Center for Islam and Pluralism, Syafiq Hasyim, melihat problematika negara demokrasi Pancasila salah satunya adalah menyelesaikan masalah terkait ujaran kebencian (hate speech).

Ini termasuk ujaran kebencian yang menyinggung isu agama. Hal itu kerap tak terkotrol, apalagi dalam media sosial.

"Apa pun yang dikatakan orang di media sosial, tetap tidak bisa dilarang, apa pun pernyataannya. Ini kemudian menjadi perdebatan," kata Syafiq dalam diskusi bertajuk "Islam and Democracy In Indonesia" di kampus Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Kamis (19/10/2017).

Syafiq menambahkan, situasi tersebut bahkan membuat pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat (Perppu Ormas).

Namun, kelompok masyarakat terbelah dalam menyikapi penerbitan perppu tersebut. Ada pula kelompok yang menolak, salah satu alasannya karena dianggap mengekang kebebasan.

(Baca juga: Indeks Demokrasi Era Jokowi Menurun, Pemerintah Sebut akibat Isu SARA)

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid melihat bahwa tantangan ke depan adalah ke mana negara mau dibawa.

Demokrasi, kata dia, menggaransi kebebasan berekspresi dan persamaan warga negara di mata hukum.

Namun, ada kelompok-kelompok yang kerap memanfaatkan isu agama dan isu populis untuk mencoba memengaruhi orang. Beberapa kelompok masyarakat pun mudah terprovokasi oleh isu-isu agama.

"Itulah tantangan ke depan, bagaimana kita bisa membuat demokrasi lebih berkualitas yang bisa membawa keadilan yang sesungguhnya dan kemakmuran yang sesungguhnya di masyarakat kita," ujar putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid itu.

Senada dengan Yenny, Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menilai ada tugas besar masyarakat Indonesia untuk membawa nilai-nilai demokrasi benar-benar terwujud, yakni Pancasila yang egaliter, transparan dan pluralis.

Menurut dia, ini menjadi tantangan berat menjelang tahun pemilu.

"Ini bukan tantangan mudah, terlebih kita menghadapi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019," ujarnya.

Kompas TV Indahnya Potret Toleransi Antarumat Beragama di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com