BOGOR, KOMPAS.com - Survei opini publik yang dirilis Indikator Politik Indonesia pada Rabu (11/10/2017) menunjukkan sejumlah nama yang dianggap layak mendampingi Joko Widodo maju dalam kontestasi Pemilu 2019.
Dari survei itu, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani difavoritkan menjadi calon wakil presiden untuk Jokowi.
(Baca juga Survei Indikator: Ahok dan Gatot Paling Diunggulkan Jadi Cawapres Jokowi)
Menanggapi itu, anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Golkar, Ace Hasan Syadzily, menilai belum ada yang cocok disandingkan dengan Jokowi.
"Dari tiga nama itu belum ada (yang layak)," kata Ace ditemui seusai diskusi "Kewenangan Baru Bawaslu dan Tantangan Pemilu Serentak" di Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/10/2017).
Ace juga mengaku tidak tahu apakah benar tokoh-tokoh itu, termasuk Gatot, mempunyai keinginan maju dalam kontestasi politik 2019.
"Kami berharap saja Gatot fokus menyelesaikan tugas sebagai Pengganti TNI sampai selesai. Kalau dia selesai, menjadi mantan Panglima lalu masuk Golkar, kami senang-senang saja," kata dia.
Ace menambahkan, Golkar sangat percaya bahwa Jokowi dapat sukses melakukan kerja-kerja politik hingga 2019. Kesuksesan itu diyakininya akan mempermulus jalan Jokowi menduduki kursi presiden untuk periode kedua.
Sebelumnya Indikator Politik Indonesia merilis beberapa nama yang paling diunggulkan sebagai cawapres Jokowi di pilpres 2019. Ahok menempati urutan pertama (16 persen), disusul nama Gatot Nurmantyo (10 persen).
Di bawah kedua tokoh itu, ada pula Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dengan 8 persen dukungan responden, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (7 persen), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (5 persen), Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian (4 persen), mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (3 persen).
Ada pula Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, serta eks Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung. Masing-masing dari mereka dipilih oleh 2 persen responden.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mendapat 1 persen dukungan. Adapun Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy tidak dipilih sama sekali.
"Sementara responden yang tidak tahu atau tidak menjawab masih sangat tinggi, yakni 34 persen," ucap Burhanuddin.
Ketika pilihan dikecurutkan menjadi 8 nama, dukungan terhadap Ahok bertambah menjadi 17 persen.
Gatot dipilih 14 persen responden, disusul oleh Ridwan Kamil (11 persen), Sri Mulyani (9 persen), Tri Rismaharini (8 persen), Tito Karnavian (6 persen), Puan Maharani (2 persen), dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (1 persen).
Angka yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab juga masih tinggi, yakni 32 persen. Survei ini menggunakan multistage random sampling dengan 1.220 responden di seluruh wilayah Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.