Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2017, 23:26 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mengantisipasi letusan Gunung Agung di Karangasem, Bali, Kementerian Perhubungan RI telah melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait.

Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta, Senin (25/9/2017).

"Kemenhub sudah menyiapkan rencana kalau terjadi letusan, bagaimana Bandara Ngurah Rai melakukan proses evakuasi," kata Sutopo.

Sejumlah bandara di Tanah Air pun disiapkan untuk mengantisipasi bencana alam di Pulau Dewata tersebut.

"Ada beberapa bandara besar sudah disiapkan Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Lombok, Balikpapan dan lain-lain untuk pengalihan rute penerbangan," kata dia.

(Baca juga: Status Gunung Agung Awas, Bali Tetap Aman untuk Wisatawan)

Menurut Sutopo, dari pihak Angkasa Pura I dan otoritas bandara Ngurah Rai akan menggunakan visual capability absorption (VCA) untuk mengetahui seberapa parah sebaran abu vulkanik.

"Apakah membahayakan pesawat dan bandara tidak. Sehingga close atau open bandara ditentukan VCA. VCA ini dari BMKG dan Australia," kata dia.

"Biasanya Australia gunakan standar internasional yang sangat rigid dan sangat sensitif, detail. Semua penerbangan akan ikuti otoritas yang ada," ujar Sutopo.

Selain itu, Kemenhub juga menyiapkan dua pelabuhan di Bali, yakni Pelabuhan Gilimanuk dan Padang Bai.

Tak hanya itu, dalam kondisi terburuk, Kementerian Perhubungan juga telah menyiapkan kendaraan untuk mengevakuasi masyarakat yang terdampak menuju pelabuhan Gilimanuk dan Padang Bai.

"Ada kapal ASDP, kapal ferry dan kapal lain. Kalau perlu kita minta bantuan KRI kapal TNI untuk angkut dan melewati rute penerbangan yang dialihkan. Detailnya oleh Kemenhub," tutur Sutopo.

Kompas TV Jumlah warga yang mengungsi sebanyak 48.540 jiwa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Nasional
Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Nasional
Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Nasional
RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

Nasional
Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, Ada 6 Perusahaan Lain yang Tengah Dibidik

Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, Ada 6 Perusahaan Lain yang Tengah Dibidik

Nasional
Empat Anggota DPRD Kota Bandung Dicecar Soal Dugaan Titipan Proyek

Empat Anggota DPRD Kota Bandung Dicecar Soal Dugaan Titipan Proyek

Nasional
Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Nasional
Dukungan ke Airlangga Mengalir Saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan Jadi Ketum Golkar

Dukungan ke Airlangga Mengalir Saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan Jadi Ketum Golkar

Nasional
Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Dibangun mulai September Tahun Ini

Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Dibangun mulai September Tahun Ini

Nasional
KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif 'Fee Proyek' yang Biasa Dipatok ke Pengusaha

KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif "Fee Proyek" yang Biasa Dipatok ke Pengusaha

Nasional
Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Nasional
Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Nasional
Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Nasional
RI Tak Jawab Pertanyaan Soal Netralitas Jokowi di Sidang PBB, Kemenlu: Tidak Sempat

RI Tak Jawab Pertanyaan Soal Netralitas Jokowi di Sidang PBB, Kemenlu: Tidak Sempat

Nasional
Spanduk Seorang Ibu di Sumut Dirampas di Hadapan Jokowi, Istana Buka Suara

Spanduk Seorang Ibu di Sumut Dirampas di Hadapan Jokowi, Istana Buka Suara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com