Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan Ternak Juga Jadi Fokus Evakuasi dari Kawasan Rawan Bencana Gunung Agung

Kompas.com - 25/09/2017, 18:31 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini, ada 62.000 jiwa penduduk yang berada dalam kawasan rawan bencana (KRB) erupsi Gunung Agung, di Karangasem, Bali.

Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (26/9/2017).

"Di radius berbahaya ada kurang lebih 62.000 jiwa penduduk. Itu perkiraan karena sulit menghitung jumlah jiwa penduduk," kata Sutopo.

Ribuan ekor hewan ternak penduduk yang berada dalam radius berbahaya juga terkena dampak awan panas Gunung Agung dan material erupsi lainnya.

"Ribuan ternak. Tipikal masyarakat Indonesia ada hubungan emosional dengan ternaknya dan itu harus diperhatikan," ujar Sutopo.

Baca juga: 
Pengungsi Gunung Agung Butuh Sikat Gigi dan Pakaian Dalam

Persoalan hewan tersebut, kata Sutopo, bisa menjadi masalah jika berkaca dari kasus letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah beberapa tahun yang lalu.

Oleh karena itu, butuh kendaraan untuk memindahkan hewan-hewan ternak itu. Hingga saat ini, 2.000 hewan ternak telah dievakuasi.

"Ketika di Merapi ratusan orang meninggal karena sapinya tidak dievakuasi," ujar dia.

Bahkan, kata Sutopo, Pura Besakih yang jaraknya hanya 6 kilometer Gunung Agung pun otomatis masuk dalam kawasan rawan bencana.

"Objek wisata Pura Besakih jaraknya hanya 6 km dari puncak kawah," ujar Sutopo.

Sutopo mengeluhkan, sampai saat ini puluhan ribu orang warga enggan mengungsi. Alasannya, larena belum merasa khawatir dengan letusan Gung Agung, hewan ternak takut tidak terus, sampai masalah kepercayaan penduduk setempat.

"Masyarakat enggan mengungsi karena gunung belum meletus, terus menyangkut siapa yang akan kasih makan hewan ternaknya, siapa yang menjaga lahannya, dan kepercayaan masyarakat setempat," kata dia.

Sutopo juga menambahkan, data terakhir yang BNPB, jumlah pengungsi mencapai 48.540 jiwa yang tersebar di 301 titik pengungsian yang berada di 9 kabupaten/kota se-Bali.

"Data bisa bertambah, karena kami akan selesaikan pendataan. Siang dan malam berbeda. Siang masyarakat pulang, malam mereka kembali ke pengungsian," kata dia.

Kompas TV BNPB mengimbau masyarakat tidak menyebarkan berita atau informasi bohong terkait status Gunung Agung


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com