Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegiat Pemilu Luncurkan Lembaga Baru untuk Pengawasan Pemilu

Kompas.com - 21/09/2017, 21:02 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Para pegiat dan aktivis yang menguasai bidang kepemiluan membentuk sebuah organisasi kemasyarakatan baru yang diberi nama Indonesia Voter Initiative for Democracy (IVID).

Lembaga ini bertujuan untuk melakukan pengawasan terhadap sistem dan pelaksanaan pemilu di Indonesia.

"Kami membangun suatu lembaga yang memiliki perhatian secara konsisten dan utuh dalam bidang kepemiluan, pemerintahan, sistem kepartaian, kelembagaan demokrasi, birokrasi dan desentralisasi," ujar salah satu inisiator IVID Rikson Nababan dalam acara peluncuran IVID di Aula Gedung Joeang, Jakarta, Kamis (21/9/2017).

Menurut Rikson, lembaga ini nantinya akan melakukan pemantauan pemilu. Kemudian, melakukan pendidikan politik, serta melakukan kajian sosial, politik, hukum dan kemasyarakatan. Selain itu, lembaga ini akan melakukan survei atau jajak pendapat dan media monitoring.

(Baca: Jelang Pemilu, Bawaslu Luncurkan Logo Baru)

Selain itu, lembaga ini juga memiliki tiga program utama, yakni SADAP (sistem informasi data pemilih). Kemudian, SIDUKUN (sistem verifikasi dukungan) dan ketiga, SIPITUNG (sistem verifikasi penghitungan dan rekapitulasi suara).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menjadi salah satu tokoh yang hadir dalam peluncuran lembaga IVID. Arief menyambut baik peluncuran lembaga tersebut.

"Semakin banyak lembaga seperti ini, maka semakin baik kinerja kami. Kami bekerja semakin hati-hati, semakin kerja cermat dan cepat. Kalau lambat sedikit saja, kami sudah dikritik," kata Arief.

Meski demikian, Arief mengingatkan agar lembaga kepemiliuan tersebut menggunakan basis data dan fakta yang valid saat melakukan pengawasan, maupun saat memberikan kritik dan saran kepada penyelenggara pemilu.

"Ini bukti partisipasi masyarakat dalam perjalanan pemilu kita," kata Arief.

Kompas TV Terpilihnya Halimah Yacob juga jadi sejarah baru di Singapura karena ia jadi perempuan pertama dari etnis Melayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com