Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen Hanura: Daripada Kalah, PAN Lebih Baik Usung Jokowi

Kompas.com - 24/08/2017, 08:32 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen Partai Hanura Tri Dianto mempertanyakan sikap Partai Amanat Nasional yang akan mendukung ketua umumnya, Zulkifli Hasan, maju dalam Pemilihan Presiden 2019.

Tri pesimistis PAN bisa menang apabila mengusung Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu.

"Kita tahu sendiri, dari dulu PAN mengusulkan calon presiden atau wakil presiden enggak pernah jadi," kata Tri Dianto saat dihubungi, Rabu (23/8/2017) malam.

Pada Pilpres 2014 lalu, PAN mengusung ketua umumnya Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Namun, pasangan ini kalah dari Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Pada pilpres 2004, PAN juga mengusung ketua umumnya, Amien Rais sebagai capres berpasangan dengan Siswono Yudo Husodo. Namun, pasangan ini juga kalah suara dari Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.

Tri Dianto pun mengingatkan bahwa saat ini PAN adalah bagian dari pendukung pemerintahan Jokowi-JK.

Mayoritas partai pendukung Jokowi, termasuk Hanura, sudah menyatakan dukungannya untuk kembali mencalonkan petahana pada Pilpres 2019 mendatang. Tri menyarankan PAN melakukan hal serupa.

"Jadi daripada kalah, ada baiknya PAN mengusung Pak Jokowi kembali," kata dia.

Meski demikian, Tri Dianto mengaku tetap menghargai keinginan mayoritas kader PAN untuk mengusung ketua umumnya sendiri sebagai capres atau pun cawapres.

Rapat Kerja Nasional PAN di Bandung yang ditutup pada Rabu (23/8/2017) merekomendasikan Zulkifli Hasan untuk dicalonkan pada Pemilu 2019.

Namun, belum dipastikan apakah Zulkifli akan dicalonkan sebagai calon presiden atau calon wapres.

"Dalam rapat pleno, seluruh dewan pimpinan wilayah (DPW) sepakat bulat mengusulkan saudaraku Zulkifli Hasan untuk diusung sebagai bakal calon pimpinan nasional dalam Pemilihan Presiden RI 2019-2024," ujar Ketua Steering Committee Rakernas PAN, Didik J Rachbini saat membacakan rekomendasi Rakernas.

"Meskipun demikian keputusan akhir diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum DPP PAN," kata dia.

(Baca: Rakernas PAN Rekomendasikan Zulkifli Hasan Dicalonkan pada Pemilu 2019)

Didik menegaskan, rekomendasi tersebut sudah bulat karena disetujui pula oleh seluruh peserta Rakernas yang terdiri dari Majelis Pertimbangan Partai dan Dewan Kehormatan.

Zulkifli menyatakan dirinya merasa terhormat mendengar keputusan tersebut. Namun, ia menegaskan belum akan menindaklanjuti rekomendasi tersebut karena Pemilu 2019 masih dua tahun lagi.

Menurut Zul, yang terpenting saat ini ialah PAN mendukung penuh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla hingga 2019.

(Baca juga: Soal Pilpres, Zulkifli Hasan Tak Bermimpi Jadi Capres atau Cawapres)

Kompas TV Peluang Kandidat Capres Usai UU Pemilu Disahkan (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com