Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencalonan Zulkifli Hasan dan Upaya PAN Mengulang Sejarah Pemilu

Kompas.com - 23/08/2017, 08:01 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Seolah hendak mengulang sejarah, Partai Amanat Nasional kembali mewacanakan untuk mengusung ketua umumnya, Zulkifli Hasan, pada Pemilu 2019.

Hal yang sama pernah dilakukan oleh PAN pada Pemilu 2004, saat mengusung pendiri dan ketua umum saat itu, Amien Rais, sebagai calon presiden.

Selain itu, pada Pemilu 2014, PAN juga mengusung ketua umumnya, Hatta Rajasa, sebagai calon wapres mendampingi Prabowo Subianto.

Wacana pencalonan Zulkifli muncul dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN di Bandung, Jawa Barat, yang berlangsung pada 21-23 Agustus 2017.

Ketua Operating Committee Rakernas sekaligus Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengungkapkan, seluruh pengurus dewan pimpinan wilayah (DPW), menyampaikan aspirasinya untuk mencalonkan Zulkifli sebagai capres atau cawapres pada pemilu 2019.

"Semua (DPW) menyebut ke sana (pencalonan Zulkifli Hasan), satu suara," ujar Yandri di lokasi Rakernas, Hotel Grand Asrilia, Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/8/2017).

(Baca: Seluruh DPW PAN Ingin Calonkan Zulkifli Hasan pada Pemilu 2019)

Aspirasi struktur kepengurusan di level provinsi (DPW) juga didukung oleh mayoritas struktur kepengurusan di level kota atau kabupaten, yakni di tingkat dewan pimpinan daerah (DPD).

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PAN Saleh Daulay Partoanan. Ia mengatakan, PAN akan memprioritaskan untuk mengusung ketua umum sebagai capres atau cawapres pada Pemilu 2019.

"Semua kader tentu masih berjuang bagaimana agar PAN mendapat tempat di hati masyarakat. Dengan demikian, ketua umum kami juga bisa diterima dan dipertimbangkan untuk menjadi salah seorang calon capres atau cawapres pada pilpres 2019," kata Saleh di Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/8/2017).

Katrol suara

Berbagai alasan mengemuka dalam wacana pencalonan Zulkifli. Pemilu 2019 yang berlangsung serentak menjadi salah satu pertimbangan.

Pemilu legislatif yang berbarengan dengan pemilu presiden tentu menjadi kesempatan bagi setiap partai untuk mengatrol suara jika memiliki sosok yang kuat untuk diusung sebagai capres atau cawapres, apalagi jika calon yang diusung merupakan seorang kader.

Alasan lainnya, para kader PAN melihat Zulkifli sebagai sosok yang potensial untuk diusung sebagai capres atau cawapres.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com