Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan 10.000 Hektar Lahan untuk Industri Pertahanan

Kompas.com - 23/08/2017, 15:59 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus berupaya mengembangkan industri pertahanan nasional. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pihaknya saat ini telah menyiapkan lahan untuk membangun sentra industri pertahanan.

"Saya sudah siapkan 10.000 hektare untuk PT DI (Dirgantara Indonesia), PT PAL (Penataran Angkatan Laut), PT Pindad (Perindustrian Angkatan Darat)," kata Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Namun, Ryamizard enggan menyebutkan lokasi lahan yang sudah disiapkannya.

"Lokasi masih rahasia. Setelah ini saya ke Lampung lihat (lokasi)," tambah dia.

Menurut Ryamizard, PT Pindad saat ini memiliki lahan sekitar 26 sampai 40 hektar. Rencananya, akan ditambah menjadi 3000 hektar agar lebih luas.

 

(Baca: Jokowi Minta Industri Pertahanan Dalam Negeri "Go International")

Terkait anggaran, ia mengaku belum bisa menjelaskan. Namun yang terpenting saat ini, lanjut Ryamizard, pihkanya fokus pada penyiapan lahannya terlebih dahulu. Jika tidak disiapkan sejak saat ini, nantinya akan sulit mendapatkan lahan.

"(Anggaran) belum tahu. Saya siapkan dulu lah. kalau 5 tahun lagi enggak akan bisa, karena enggak ada tempat lagi. (Siapkan) anahnya dulu," kata dia.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan, TNI sebagai pengguna alutsista menilai bahwa industri pertahanan Indonesia saat ini cukup baik. Namun, masih perlu perbaikan dan pengembangan.

Ia juga mengakui bahwa upaya tersebut tidak dapat dilakukan secara instan.

"Industri strategis ini bertahap tidak bisa langsung, kita alih teknologi sebagainya. Tapi kemajuan juga pesat, contohnya kapal selam, pesawat tempur juga kita sudah mulai, radar (juga sudah)," ucap Gatot.

Gatot berharap, Indonesia ke depan bisa mandiri dalam pengadaan kebutuhan alutsista dan tidak perlu bergantung pada negara lain.

Kompas TV Paskhas TNI AU Uji Rudal, Sejumlah Penerbangan Dialihkan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com