JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, teknologi yang dibuat oleh industri pertahanan berpengaruh besar terhadap masyarakat sipil.
Menurut dia, ada banyak teknologi kemiliteran yang awalnya diciptakan untuk perang, saat ini justru berperan dalam memajukan bangsa dan kehidupan masyarakat.
"Industri pertahanan banyak juga memajukan, bukan hanya menghancurkan satu sama lain. Jangan berpikir industri pertahanan hanya berupaya menghancurkan satu sama lain. Banyak teknologi pertahanan justru memajukan bangsa," ujar Kalla, saat membuka pameran Indo Defence 2016 Expo & Forum, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016).
Kalla mencontohkan, perangkat komputer yang awalnya diciptakan oleh Inggris untuk memecahkan kode rahasia Jerman saat Perang Dunia I.
Selain itu, teknologi internet yang dibuat oleh Amerika Serikat untuk menghubungkan antara satu pangkalan angkatan bersenjata dengan pangkalan lainnya.
Kalla juga mencontohkan, fungsi kontainer yang dulu digunakan Amerika Serikat saat perang Vietnam untuk mempercepat pengiriman logistik militer.
Oleh karena itu, ia menekankan, pameran industri pertahanan Indo Defence 2016 tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pertahanan dan keamanan, tetapi juga mendorong kemajuan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Pameran industri pertahanan bertaraf internasional yang diselenggarakan ketujuh kalinya ini mengangkat tema Bolstering Defence Industri Coorperation: Achieving a Global Maritime Fulcrum and Secure World.
Indo Defence 2016 Expo & Forum pertama kali diadakan pada 2004 sebagai ajang promosi bagi produsen peralatan sektor pertahanan dan keamanan internasional.
Tahun ini tercatat ada 844 peserta dari 45 negara yang akan ikut dalam pameran dua tahunan tersebut.
Seluruh peserta berasal dari 573 perusahaan asing dan 271 perusahaan dalam negeri.
Instansi pemerintah juga ikut ambil bagian, antara lain Badan Keamanan Laut (Bakamla), Badan SAR Nasional, BPPT, LIPI, LAPAN, TNI, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.