Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan PAN Tak Undang Jokowi ke Rakernas

Kompas.com - 21/08/2017, 21:57 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional tak mengundang Presiden Joko Widodo dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, pada 21-23 Agustus 2017.

Sebelumnya, Jokowi kerap diundang dan menghadiri acara-acara partai, terutama partai yang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintah. 

Terakhir, Jokowi hadir pada acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Ancol, Jakarta dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Hanura di Bali.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan membantah ketidakhadiran Jokowi karena merenggangnya hubungan PAN dengan Presiden.

Baca: Rakernas PAN di Bandung Tak Bicarakan Agenda Khusus Pilpres 2019

Menurut dia, PAN memang tak mengundang satupun perwakilan pemerintah pusat agar Rakernas fokus pada Pilkada Jawa Barat.

Selain itu, Rakernas merupakan acara internal partai.

"Oleh karena itu karena sifatnya internal, saya tidak mengundang pusat. Saya sudah sampaikan sama Mas Pram (Pramono Anung), ke Pak Presiden melalui Mas Pram, bahwa kami tidak mengundang pemerintah pusat apakah presiden ataukah menteri tidak ada," kata Zulkifli, saat konferensi pers di Bandung, Jawa Barat, Senin (21/8/2017).

Ia mengatakan, pada Rakernas kali ini, PAN memilih mengundang beberapa kepala daerah yang hendak mencalonkan diri pada Pilkada Jawa Barat.

Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan fokus persiapan Pilkada 2018.

Beberapa kepala daerah yang dalam bursa pencalonan Pilkada Jawa Barat hadir dalam Rakernas PAN yakni Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

PAN juga mengundang Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang tak bisa datang karena sedang berada di Hong Kong.

"Jadi itu kenapa kami tidak mengundang pimpinan partai atau pemerintahan di pusat karena ngomong soal Pilpres ini nantilah 2019," lanjut Zulkifli.

Sebelumnya, PAN dianggap kerap menyatakan sikap yang berseberangan dengan koalisi. Salah satunya terkait Undang-Undang Pemilu.

PAN bersama tiga partai non-pemerintah justru walkout di partai paripurna pengesahan UU Pemilu. 

Kompas TV Nasib PAN di Koalisi Pemerintah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com