Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangis, Korban First Travel Minta Bantuan DPR agar Tetap Berangkat

Kompas.com - 18/08/2017, 19:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tangis Diah Rosmaita (51) pecah di ruang Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR-RI, saat digelar audiensi dengan korban dari penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) First Travel, Jumat (18/8/2017).

Di dalam ruangan, Diah menceritakan kronologi saat dirinya mendaftarkan diri sebagai calon jemaah umrah First Travel, hingga menjadi korban lantaran hingga hari ini tak kunjung berangkat.

"Saya datang ke GKM Green Tower Simatupang, Maret. Dibilang kalau mau diberangkatkan cepat bayar Rp 3,03 juta. Namanya saya belum pernah umrah, saya ingin sekali," kata Diah.

Sebelumnya, Diah sudah melunasi biaya sebesar Rp 14,3 juta. Kemudian, dia mendapatkan jadwal keberangkatan pada 20 Mei 2017. Namun, lagi-lagi sekitar 10 hari sebelum keberangkatan, Diah dimintai uang sebesar Rp 2,4 juta.

"Saya tanya waktu itu kenapa harus bayar lagi? Waktu itu saya lemas sekali, kok rasanya dipermainkan sekali," kata Diah yang berdomisili di Bogor ini.

Setelah melakukan pembayaran, Diah dijadwalkan berangkat pada 11 Ramadhan beberapa waktu lalu.

Beberapa kali Diah mendatangi kantor First Travel di GKM Green Tower Simatupang. Namun, beberapa hari sebelum keberangkatan, dia mendapat kabar lagi bahwa harus membayar Rp 1,2 juta.

Ratusan korban penyelenggara perjalanan ibadah umrah First Travel mengadu ke Fraksi PPP DPR-RI, di Jakarta, Jumat (18/8/2017).KOMPAS.com/ESTU SURYOWATI Ratusan korban penyelenggara perjalanan ibadah umrah First Travel mengadu ke Fraksi PPP DPR-RI, di Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Dia pun mengaku sempat bingung melihat banyaknya orang di kantor First Travel, dan tak sedikit yang meminta refund atau pengembalian uang. Namun pada saat itu, dia masih percaya First Travel akan memberangkatkannya umrah.

"Saya tanya kapan saya diberangkatkan, katanya tanggal 20 Juni. Saya minta ada materainya karena saya enggak mau dibohongi lagi," ucap Diah.

Akan tetapi, jawaban yang diterima Diah usai pembayaran sungguh di luar dugaan. Pihak First Travel menjanjikan akan memberangkatkan usai Lebaran.

"Saya enggak tahu mau nangis atau apa. Kemarin saya masih bisa tidak menangis. Enggak bisa lagi hari ini," kata Diah sambil menangis.

Diah mengatakan, dirinya sudah mendatangi Kantor Kementerian Agama (Kemenag). Saat menanyakan alasan izin PPIU First Travel dicabut, Kemenag hanya mengatakan alasannya karena tidak mau mediasi dengan calon jemaah.

(Baca juga: Kasus Penipuan First Travel, Kementerian Agama Tak Mau Disalahkan)

Setelah bos First Travel ditangkap, Diah mengatakan dirinya ke Crisis Center Bareskrim Polri. Namun, kata dia, pihak kepolisian juga belum bisa memberikan kepastian nasib korban First Travel lantaran masih dalam proses penyidikan.

"Kami mohon DPR bisa mengetuk pintu hati Kemenag. Enggak tahu caranya bagaimana. Mudah-mudahan bisa diberi petunjuk supaya kami bisa berangkat ke Mekkah," ucap Diah.

Ditemui usai audiensi, kepada Kompas.com Diah mengaku sebelumnya tidak pernah terlintas ada pikiran negatif terhadap First Travel. Bahkan, biaya-biaya tambahan dan dadakan yang dimintakan selalu bisa ia penuhi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com