Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPSK Ingin Aktif Dilibatkan dalam Melindungi Saksi Kasus Korupsi

Kompas.com - 15/08/2017, 18:20 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengimbau aparat penegak hukum, baik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung, dan Polri untuk tidak sungkan berbagi peran dengan LPSK.

Berbagi peran itu dengan memberikan rekomendasi kepada LPSK untuk melakukan upaya perlindungan kepada saksi atau pelapor kasus korupsi.

"LPSK siap melindungi jika ada permohonan, baik dari saksi maupun dari aparat penegak hukum seperti KPK. Karena kasus korupsi potensi ancaman kepada saksi atau pelapor memang tinggi," kata Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai, di Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Semendawai mengatakan, dengan berbagi peran, maka kasus meninggalnya saksi seperti Johannes Marliem, saksi kunci kasus korupsi proyek pengadaan KTP elektronik (e-KTP), dapat dihindari.

"Kan sudah diatur bersama, jika ada saksi yang terancam bisa diberikan kepada LPSK. Makanya diimbau itu bisa dilaksanakan. Ke depan agar tak terjadi serangan kepada saksi," ucap Semendawai.

"Jadi kepada penegak hukum yang menangani kasus korupsi, kepada saksi yang kondisinya rentan atau terancam untuk direkomendasikan dilindungi LPSK. Toh tujuannya sama, yakni terungkapnya kasus yang ditangani melalui keterangan saksi atau pelapor," kata dia.

(Baca juga: LPSK Surati KPK soal Rekomendasi Perlindungan Saksi Kasus E-KTP)

Menurut Semendawai, dengan rekomendasi itu LPSK akan bisa lebih mudah melakukan identifikasi siapa yang harus mendapatkan perlindungan.

"Jadi kuncinya lebih pada meningkatkan kerjasama antar instansi. Dulu sudah ada MoU (nota kesepahaman). Dalam beberapa kasus jalan, tapi ada juga kasus lain yang tidak jalan," tutur Semendawai.

Kompas TV KPK Sebut Johannes Marliem Bukan Saksi Kunci Kasus e-KTP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com