Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Sudah Saya Puji Kota Malang Hebat, Eh Digerebek KPK

Kompas.com - 10/08/2017, 14:28 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan sejumlah tersangka mulai dari unsur legislatif, pemerintah kota dan swasta terkait kegiatan penindakan di Kota Malang, Jawa Timur yang dilakukan kemarin, Rabu (9/8/2017).

Sampai saat ini KPK belum merinci nama-nama dan jabatan para tersangka, maupun kasus yang terjadi.

Namun, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa dirinya cukup dibuat kaget dengan penggeledahan yang dilakukan lembaga antirasuh tersebut.

Alasannya, pada penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) pada 18-20 Juli 2017, Mendagri dan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan sempat memuji kota yang dipimpin Wali Kota Malang Moch Anton itu.

"Malang bagus, KPK juga apresiasi. Sudah saya puji-puji, Ibu Basaria puji-puji, 'Kota Malang hebat'. Eh dua Minggu usai rakor, kantor wali kota digerebek KPK," kata Tjahjo di kantornya, Jakarta, Kamis (10/8/2017).

Sebelumnya, penyidik KPK menggeledah sejumlah ruangan di Balai Kota Malang, Rabu (9/8/2017). Ruangan yang digeledah di antaranya ruang kerja Wali Kota Malang M Anton, ruang Wakil Wali Kota Malang Sutiaji, ruang Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto dan sejumlah ruang asisten.

Dalam penggeledahan yang berlangsung selama sembilan jam itu, penyidik mengamankan sejumlah berkas, di antaranya buku Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang tahun 2015.

(Baca: 9 Jam Geledah Balai Kota Malang, KPK Sita Buku APBD Tahun 2015)

Pada kesempatan yang sama, penyidik KPK juga menggeledah Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Malang dan Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijianan Satu Pintu Kota Malang serta rumah dinas Ketua DPRD Kota Malang, Moch Arief Wicaksono yang ada di Jalan R Panji Soeroso, Kota Malang.

Tak hanya itu, penyidik KPK juga menggeledah gedung DPRD Kota Malang, Kamis (10/8/2017), terkait dugaan kasus korupsi pada APBD Kota Malang tahun 2015.

Akibat penggeledahan itu, seluruh ruang kerja di gedung DPRD Kota Malang disterilkan dan sejumlah agenda anggota dewan dibatalkan, termasuk rapat pimpinan fraksi.

(Baca juga: KPK Sita Dokumen APBD dan Proyek di Malang)

Kompas TV KPK: Kami Tetapkan 1 Tersangka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com