Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Minta Novel Baswedan Pulang ke Indonesia

Kompas.com - 06/08/2017, 20:32 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah meminta penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan pulang ke Indonesia.

Dengan begitu, pemeriksaan terhadap Novel dalam kasus penyerangannya bisa dilakukan dengan lebih mudah. Menurut Fahri, tidak baik apabila Novel terus menerus bicara mengenai kasusnya dari Singapura.

"Saya usulkan Novel segera pulang ke Indonesia, jangan di Singapura, pulang saja ke Indonesia, berbicara dengan masyarakat Indonesia," kata Fahri Hamzah di Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (6/8/2017).

Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal seusai menjalankan shalat subuh di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu. Luka parah pada kedua mata Novel akibat siraman air keras tak cukup ditangani di Indonesia.

Sejak 12 April 2017, Novel mendapatkan perawatan mata di sebuah rumah sakit di Singapura. Tim Kepolisian bersama tim KPK berencana untuk meminta keterangab Novel di Singapura, namun belum terealisasi.

Menurut Fahri, Novel tak perlu cemas soal keamanannya di negeri sendiri. Sebab, banyak lembaga yang akan melindungi Novel, seperti Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Polri dan Komnas HAM.

"Kita belum tahu Novel disiram pakai air apa, daya rusak seperti apa dan seterusnya. Tapi nunggu di Singapura, tapi teriak di Singapura itu kan tidak bagus, datang saja ke sini," ujar Fahri.

Politisi yang sudah dipecat Partai Keadilan Sejahtera ini bahkan mempertanyakan biaya pengobatan Novel selama tiga bulan lebih dirawat di Singapura. Fahri menilai para dokter di Indonesia juga mempunyai alat kesehatan yang baik untuk merawat Novel.

"Untuk sekedar berobat di sini saja bisa, dokter di sini hebat-hebat. Jangan di Singapore, lama-lama mencurigakan, itu duit sehari dari mana siapa yang ongkosin," kata Fahri.

"Kan tidak boleh penyidik dibiaya oleh negara asing, saya dengar ada dokter mau biayai sukarela. Itu kan gratifikasi," ujar dia.

(Baca juga: ICW Usul Dibentuk Tim Pencari Fakta untuk Ungkap Kasus Novel)

Fahri yang kerap mengkritik KPK ini mengaku, sebenarnya ingin menjenguk Novel apabila diperbolehkan. Namun, ia khawatir kedatangannya justru tak diharapkan oleh Novel.

"Ya kita ini pengkritik saya minta diskusi buku di KPK saja mereka tidak mau, mereka alergi ketemu pengkritik. Saya khawatir mereka takut ketemu saya," kata dia.

Kompas TV KPK Gelar Doa Bersama Untuk Novel Baswedan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com