Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Puji Kinerja Jokowi, Wiranto Bantah Cari Posisi Aman

Kompas.com - 01/08/2017, 16:28 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto sempat menyinggung soal kritik sejumlah pihak yang dialamatkan kepada dirinya.

Politisi senior Partai Hanura itu dinilai mencari posisi aman di kabinet karena terlalu sering mengapresiasi kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Dalam beberapa kesempatan, Wiranto mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sering mendapat pujian dari dunia internasional terkait kinerjanya selama ini.

"Kalau saya mengungkapkan seperti itu, muncul dari dosen suatu universitas yang bilang 'Pak Wiranto wajar memuji pemerintah, dia kan di pemerintahan. Wiranto memang harus gitu untuk cari posisi aman'. Bukan itu realita saya," ujar Wiranto, di sela pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa nasional terkait pelaksanaan tugas Satgas Saber Pungli, di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2017).

"Hidup di Indonesia itu harus sabar, harus tahan hujatan kalau tidak mau masuk RS. Tapi tetap kerja dan mesti kebal," lanjut dia.

Baca: Jokowi: Hanya Presiden yang Berwenang Menilai Kinerja Menteri

Menurut Wiranto, dalam beberapa pertemuan internasional, banyak negara yang mengapresiasi upaya Presiden Jokowi dalam melaksanakan program pemerintah.

Dia menyebutkan, kerja pemerintah saat ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Saya ada di dalamnya, dan kerja-kerja itu benar-benar dilakukan," kata dia.

Pada kesempatan itu, Wiranto juga mengungkapkan bahwa kepercayaan internasional terhadap pemerintah berada pada posisi tertinggi, mengimbangi Swiss yang selama ini ada di peringkat pertama.

Bahkan, kata Wiranto, Presiden Jokowi dinobatkan sebagai pemimpin terbaik di Asia.

"Ini yang melihat justru masyarakat internasional. Makanya masyarakat kita harusnya sangat bangga pemerintah diakui dunia, dan bangga saat ekonomi dunia sangat kacau begini dan tidak menguntungkan, tapi pertumbuhan kita baik," kata Wiranto.

Kompas TV Jokowi Apresiasi Menteri yang Jaga Stabilitas Harga

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com