Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Masih Percaya Polisi Bisa Tuntaskan Kasus Novel Baswedan

Kompas.com - 27/07/2017, 14:11 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih memercayakan penuntasan kasus penyiraman air keras terhadap penyidiknya, yakni Novel Baswedan, kepada kepolisian. Meskipun, Novel yang merupakan korban justru meyakini bahwa kasus yang menimpanya tidak akan dituntaskan kepolisian.

"Kami masih memberi harapan besar (kepada) mereka (polisi) akan mengungkap (kasus novel) itu," kata Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan usai menghadiri acara di Grand Melia Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2017).

Basaria mengatakan, akan memberikan berbagai macam informasi yang dibutuhkan kepolisian guna mengungkap kasus ini. Ketika disinggung soal pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) sebagaimana yang disampaikan Novel, Basaria mengatakan, hal itu akan dibicarakan terlebih dahulu bersama seluruh pimpinan KPK.

"Supaya di dalam setiap tindakan kami jangan terlalu gegabah, semua bisa berjalan smooth, karena bagaimanapun tindak pidana ini ada di kewenangan kepolisian," kata Basaria.

(Baca: Novel Sebut Ada Kelompok Polri yang Melindungi dan yang Ingin Menyerangnya)

"Hasil yang dibentuk, tim apapun namanya, nanti (fakta dan data yang diperoleh) tetap juga akan diberikan kepada mereka (kepolisian)," tambah dia.

Sebelumnya, dalam wawancara bersama "Mata Najwa" di Metro TV, pada Rabu (26/7/2017) malam, Novel menilai lebih baik jika dibentuk TPGF guna menuntaskan kasus ini yang menimpanya.

Melihat molornya penyidikan selama tiga bulan, menurut Novel, pelaku tidak akan tertangkap. Jika TPGF dibentuk, Novel memastikan akan membeberkan fakta-fakta yang ditemukan serta kejanggalan dalam pengusutan kasusnya tersebut.

"Lebih baik jika dibentuk TGPF untuk mengungkap fakta. Itupun kalau dianggap penting," ujar Novel.

(Baca: Novel Baswedan: Saya Bisa Sebut Polri Tidak Akan Berani Mengungkap)

Novel menduga ada "tangan besar" di Polri yang menjadi aktor intelektual di balik penyerangannya.

Novel telah memberi informasi kepada penyidik, termasuk kecurigaan pada orang yang dianggap mengintainya sejak jauh hari. Ia juga menunjukkan foto dua orang yang diduga sebagai pelakunya. Namun, setelah dilakukan pendalaman, dua orang tersebut memiliki alibi dan tak terbukti terkait dalam kaaus itu.

"Lebih baik agar upaya penyelidikan dan pengumpulan fakta tidak dilakukan internal. Saya khawatir rasa emosional timbul dalam pemeriksaan. Nanti justru malah ditutupi," kata Novel.

Kompas TV KPK Gelar Doa Bersama Untuk Novel Baswedan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com